Jakarta, IDM โย Badan Kemanusiaan PBB (OCHA) mencatat bahwa konflik Sudan yang awalnya berpusat di Khartoum kini semakin meluas ke wilayah sekitar dan menyebabkan lebih dari 136.000 warga terpaksa mengungsi.
Dilansir dari Un.org, Kamis (11/7), konflik antara Sudanese Armed Forces (SAF) dan Rapid Support Forces (RSF) itu meluas ke wilayah Sennar dan sekitarnya sehingga memaksa ratusan ribu warga terpaksa mengungsi sejak 24 Juni.
Baca Juga:ย Cina dan Belarusia Gelar Latihan Militer Dekat Negara Anggota NATO
Tercatat bahwa hingga kini terdapat hampir 10 juta warga terpaksa meninggalkan rumah mereka selama 15 bulan terakhir. Perang tersebut telah memicu asumsi adanya โpembersihan etnisโ dan peringatan dari komunitas internasional termasuk OCHA atas resiko kelaparan.
Pada 24 Juni lalu, RSF memulai operasi untuk merebut Kota Sennar, sebuah pusat perdagangan, tetapi juga meluas ke kota-kota kecil di dekatnya seperti Sinjah dan al-Dinder, yang memicu eksodus warga sipil dari ketiga kota tersebut. Mereka dilaporkan melarikan diri ke kota terdekat yaitu Gedaref, Blue Nile, dan Kassala.
Baca Juga:ย AS dan Sekutu NATO Sepakat Kirim Sistem Pertahanan Udara Tambahan ke Ukraina
“Badan kemanusiaan di wilayah penerima pengungsi dari Sennar dan sekitarnya telah meningkatkan respons untuk memenuhi kebutuhan mereka,” tulis OCHA.
Badan Kemanusiaan PBB bersama mitra telah mendistribusikan makanan siap saji dan air minum. Serta menyediakan layanan kesehatan melalui klinik non-permanen dan dapur umum yang mampu memberi makan belasan ribu orang. (bp)