Jakarta, IDM โ Nama Fritz Schneewind mungkin asing buat orang Indonesia, namun Komandan U-boat (Kapal Selam) Jerman ini lahir dan mati di Indonesia. Fritz jadi salah satu prajurit Adolf Hitler yang ditugaskan di Indonesia.
Menurut sejarahwan Nino Oktorino dalam bukunya “Jejak Hitler di Nusantara, Petualangan, Intrik dan Konspirasi Nazi di Indonesia” (Halaman 217) Fritz lahir di Padang, Sumatera Barat tanggal 10 April 1928. Ayahnya, Paul Schneewind, pernah bertugas sebagai konsul Jerman di Padang sampai saat didudukinya Belanda oleh Jerman.
Lalu bagaimana Fritz bisa menjadi Komandan U-boat dan prajurit Adolf Hitler?
Baca Juga: Korps Wanita Angkatan Darat, Bukan Mawar Penghias Taman Tapi Melati Pagar Bangsa
Di bulan Maret 1928, Fritz pernah diajak Ayahnya mengunjungi kapal penjelajah “Emden” milik Angkatan Laut Jerman yang sedang berlabuh di pelabuhan Emmahaven Padang. Kapal ini dalam misi perjalanan keliling dunia bersama para kadet Angkatan Laut Jerman. Kunjungan ini membuat kesan yang mendalam terhadap Fritz.
Di tahun 1936 Fritz memutuskan bergabung dengan Kriegsmarine (Angkatan Laut Jerman) setelah menyelesaikan sekolahnya di Jerman. Ia mendapatkan tugas yang bertahap dari depot perbekalan hingga ke unit kapal selam dan mendapatkan pelatihan menyeluruh hingga bulan Maret 1941.
Menjadi Komandan U-boat
Pascapelatihan, Fritz bertugas di kapal selam U-506, ia mengambil tugas dalam patroli tempur dan berhasil menenggelamkan 12 kapal di perairan Atlantik Utara, pantai timur Amerika Serikat dan lepas pantai Afrika Barat.
Atas pengalaman ini Fritz mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan komandan U-boat dan setelah lulus ia memimpin U-511. Sesudah bertugas di Atlantik, ia diperintahkan membawa kapal selam itu ke Asia dan menyerahkannya kepada Jepang untuk dibuat sebagai contoh pengembangan kapal selam Negeri Matahari Terbit tersebut. Fritz berhasil membawa U-511 dengan selamat ke Penang (pangkalan U-boat Jerman di Asia) kemudian menetap dan beralih menjadi komandan U-183.
Baca Juga: Jejak Karir Seorang Prajurit, di Balik Nama Lanud Atang Sendjaja
Fritz kemudian bertugas untuk patroli di laut Samudera Hindia dan berhasil menenggelamkan tiga kapal musuh dengan bobot 18.000 ton. Namun, gagal ketika diperintahkan kembali ke Eropa dengan membawa muatan timah, tungsten, karet, kina dan candu. U-183 disergap sekutu dan Fritz terpaksa kembali ke Jakarta.
Tewas di Laut Jawa
Setelah kembali ke Jakarta, Fritz bersama U-183 diperintahkan melakukan sebuah patroli ke Samudera Pasifik untuk membantu Jepang yang terdesak. Fritz membawa kapal selamnya berlayar menuju ke perairan di sebelah utara Papua, di mana ia berencana menyerang garis pentai di kawasan itu. Namun, U-183 berhasil dicegat dan ditenggelamkan oleh kapal selam USS Besugo milik US Navy di Laut Jawa pada tanggal 23 April 1945. Hanya satu orang awak U-183 yang berhasil selamat, sementara Schneewind dan sisa awaknya tenggelam bersama kapal mereka di negeri kelahiran kapten U-boat tersebut. (rr)