Kamis, 3 April 2025

Dua Kapal Patroli Cepat 40 Meter Akan Perkuat Lantamal Surabaya dan Manado

Jakarta, IDM – TNI AL memiliki dua unit kapal perang baru jenis patroli cepat 40 meter buatan dalam negeri, yaitu KRI Butana-878 dan KRI Selae-879. Kedua kapal ini resmi diluncurkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (7/5).

Nantinya, KRI Butana-878 akan ditempatkan di Satuan Kapal Patroli (Satrol) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya, Jawa Timur dan KRI Selar-879 untuk Satrol Lantamal VIII Manado, Sulawesi Utara.

Untuk KRI Butana – 878 nantinya akan ditempatkan di Satuan Kapal Patroli Lantamal V Surabaya sedangkan KRI Selar โ€“ 879 nantinya akan ditempatkan di Satuan Kapal Patroli Lantamal VIII Manado.

Baca Juga:ย Pangkoarmada II Paparkan Kesiapan Pengamanan Perairan Bali di WWF ke-10

Kapal patroli cepat 40 meter dibangun di galangan PT Citra Shipyard, Batam. Kapal tersebut memiliki spesifikasi teknis yaitu panjang 45,50 meter, lebar 7,90 meter, draught 1,80 meter, kecepatan maksimum 24 knots, kec jelajah 17 knots, dan menggunakan mesin pendorong pokok dua unit MAN 12V175D-MM (3018 PS/2200 KW).

KSAL Laksamana Muhammad Ali
(Foto: Dok. Dispenal)

Ali menyampaikan kapal patroli cepat 40 meter ini memiliki beberapa keunggulan yaitu diperkuat dengan main gun satu unit meriam kaliber 30 mm dan dua unit senjata mitraliur kaliber 12,7 mm.

“Mampu beroperasi di berbagai medan dan cuaca baik penegakkan hukum di laut maupun misi pencarian dan pertolongan (SAR)” ujar Ali, dikutip dari keterangan Dispenal, Rabu (8/5).

Baca Juga:ย Mess Wiradharma Milik Yonif 330 Bangunan Berteknologi Tinggi dan Ramah Lingkungan

Tak hanya itu, dengan kecepatan maksimum 24 knots dengan tangki bahan bakar dan air tawar yang cukup besar serta ketahanan atau endurance yang cukup lama, kapal patroli cepat 40 meter ini dinilai mampu beroperasi lebih baik.

Ali juga mengatakan, pembangunan kapal patroli cepat dalam negeri ini merupakan komitmen TNI AL untuk melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) serta mengurangi produk impor.

“Langkah ini diambil untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian, sekaligus sebagai wujud kemandirian bangsa dalam pemenuhan alutsista yang diwujudkan dengan memajukan industri perkapalan dalam negeri,” pungkasnya. (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Pemudik Tiba di Semarang dengan Kapal KRI Banjarmasin-592

Semarang, IDM โ€“ Sejumlah pemudik yang menumpang kapal perang KRI Banjarmasin-592 tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, (28/3). Program mudik gratis yang diselenggarakan TNI Angkatan Laut (TNI AL) ini merupakan bentuk pelayanan bagi...

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer