Berbagai tantangan keamanan yang terus berkembang membuat banyak negara memilih untuk bergabung dalam sebuah aliansi pertahanan. Salah satu yang paling dikenal adalah North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negara-negara Barat telah meningkatkan risiko konflik global. Hal itu ia ungkapkan ketika Rusia menandai hari kemenangan Uni Soviet atas Nazi ketika Perang Dunia Kedua.
S-75 Dvina merupakan sebuah sistem peluru kendali alias rudal darat ke udara yang dibuat oleh Uni Soviet (Rusia) yang disebutkan oleh mereka dengan C-75, sementara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyebutnya dengan SA-2 Guideline.
Perwakilan masing-masing negara anggota NATO merayakan hari jadi ke-75 organisasi tersebut, dengan berkumpul di markas besarnya beberapa waktu lalu. NATO merupakan aliansi militer tertua di dunia.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat mengungkapkan bahwa Rusia telah menggunakan bom FAB-500 yang dimodifikasi untuk menyerang area di dekat garis depan. Bom luncur berdaya ledak tinggi yang diproduksi pada era Uni Soviet tersebut diklaim telah ditingkatkan kemampuannya menjadi rudal jelajah.
Invasi di Ukraina yang telah terjadi selama satu tahun, membuat Rusia mulai kekurangan persenjataan dan infanteri militer. Hal ini ditunjukkan dengan keputusan Pemerintah Putin untuk kembali mengerahkan kendaraan tempur (ranpur) era Uni Soviet.
Armenia telah menawarkan Azerbaijan sebuah perjanjian damai penuh untuk mengakhiri perselisihan negara bertetangga tersebut. Selama puluhan tahun, kedua negara telah berkonflik atas wilayah Nagorno-Kabarakh dan upaya perdamaian ini bukanlah yang pertama kalinya.
Kepala Dukungan Angkatan Laut Rusia Vladimir Maltsev, mengumumkan penonaktifan kapal selam nuklir Rusia, Dmitry Donskoy (TK-208). Pensiunnya kapal itu dikarenakan mengalami kerusakan.