Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan bahwa pergerakan staff kemanusiaan untuk membantu masyarakat di Gaza sangat dibatasi karena operasi militer Israel meningkat. Ratusan ribu warga Palestina kembali mengungsi walaupun "tidak ada tempat yang aman untuk dituju".
Prancis, Jerman, dan Inggris mengecam Israel karena telah memblokade akses masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Mereka menyerukan Israel dan Hamas segera menerapkan gencatan senjata.
Lebih dari 141.000 warga Israel termasuk purnawirawan menandatangani petisi yang menuntut dikembalikannya para sandera sekaligus mengakhiri konflik di Gaza.
Israel mengakui bahwa terdapat 'kesalahan profesional' yang dilakukan oleh angkatan bersenjata dan menewaskan 15 staff kemanusiaan di Gaza pada bulan lalu.
Hamas bersedia untuk merundingkan kesepakatan komprehensif guna mengakhiri perang di Gaza dan menukar semua sandera Israel dengan warga Palestina yang ditahan Tel Aviv.
Badan kemanusiaan PBB atau OCHA melaporkan bahwa serangan yang kembali digencarkan Israel telah menyebabkan sekitar 500.000 warga Palestina terpaksa mengungsi sejak 18 Maret lalu.
TNI dipastikan akan kembali mengirimkan Satgas Tenaga Kesehatan (Nakes) TNI Gelombang III ke Gaza. Hal ini terlihat saat Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto memberikan arahan kepada Satgas ini di Kemhan, Jakarta, pada Rabu (16/4).
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa pasukannya akan tetap berada di Gaza tanpa batas waktu yang ditentukan. Hal itu ia ungkapkan di tengah perundingan dengan Hamas mengenai gencatan senjata baru dan pembebasan sandera.
Hampir 1.000 tentara cadangan dan pensiunan Angkatan Udara Israel menandatangani petisi yang menyerukan pembebasan para sandera, bahkan jika harus mengakhiri perang melawan Hamas di Gaza.
Serangan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) yang kembali digencarkan sejak 18 Maret telah menyebabkan sekitar 100 anak di Gaza menjadi korban tewas maupun terluka per harinya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa serangkaian serangan Pasukan Pertahanan Israel telah mengakibatkan jumlah korban tewas sejak Oktober 2023 bertambah menjadi 50.021 orang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kesediaannya untuk mendorong upaya diplomatik demi memulihkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangkaian serangan di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 400 orang akan terus berlangsung hingga Hamas mengembalikan seluruh tawanan Israel.
Tim penyelamat dan petugas medis Palestina menemukan 30 jenazah yang tertimpa reruntuhan di Gaza, sehingga jumlah korban tewas secara keseluruhan akibat perang Israel-Hamas sejak Oktober 2023 menjadi 48.440.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) peringatan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk usai akses penyebrangan kargo yang mengangkut bantuan ditutup pada beberapa waktu lalu.