Amerika Serikat (AS) akan kembali memasok bantuan militer dan berbagi informasi intelijen dengan Ukraina usai perundingan intens antara kedua belah pihak di Arab Saudi.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth mengonfirmasi bahwa negaranya menghentikan bantuan militer ke Ukraina, sesuai perintah Presiden Donald Trump pada beberapa waktu lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pihaknya akan menerima bantuan militer tambahan senilai $2 miliar setelah pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina di Ramstein, Jerman pada beberapa waktu lalu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bantuan militer dan anggaran tambahan senilai $2,5 miliar untuk Ukraina, di akhir masa jabatannya sebelum diambil alih Presiden terpilih Donald Trump.
Amerika Serikat (AS) sedang mengirim bantuan militer tambahan ke Ukraina sebesar $425 juta, di tengah kekhawatiran atas pengerahan lebih dari 10.000 pasukan Korea Utara (Korut) ke Rusia.
Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyerahkan bantuan militer kepada Kamboja berupa senapan, pistol, dan amunisi senilai $500.000 (US Dollar) beberapa waktu yang lalu.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mempertimbangkan untuk membentuk struktur bantuan militer baru yang akan diterapkan dalam jangka panjang untuk Ukraina.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Swedia memutuskan untuk memberi bantuan militer ke Ukraina senilai 7,1 miliar Krona Swedia (sekitar $682 juta), sebagai bentuk dukungan dalam menghadapi konflik bersenjata dengan Rusia.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menegaskan bahwa sekutu NATO tidak menunjukkan tanda-tanda 'kelelahan' dan berkomitmen untuk terus membantu Ukraina mempertahankan dirinya menghadapi Rusia serta mengambil alih wilayah yang direbut.
Pemerintahan Biden berencana untuk menambah bantuan militer senilai $425 juta untuk Ukraina. Bantuan itu termasuk amunisi dan rudal anti-drone, yang akan difokuskan untuk serangan balik di wilayah bagian selatan.
Australia memutuskan untuk meningkatkan anggaran bantuan militer ke Ukraina hingga $100 juta dalam jangka waktu dekat. Bantuan tersebut merupakan wujud komitmen membantu Ukraina memukul mundur pasukan Rusia
Amerika Serikat (AS) kembali mengirim bantuan militer pada Ukraina senilai $325 juta untuk menambah kemampuan Ukraina dalam merebut kembali wilayah kedaulatannya dan melindungi tentara, warga sipil, hingga infrastruktur.
Denmark berencana meningkatkan anggaran bantuan militer untuk Ukraina hingga 17,9 miliar krona Denmark atau sekitar $2,59 miliar dalam kurun waktu dua tahun. Bantuan tersebut merupakan wujud komitmen membantu Ukraina memukul mundur pasukan Rusia.
Jepang memutuskan untuk mengirim bantuan militer ke Ukraina dalam konflik yang semakin sengit dengan Rusia. Rencana itu diputuskan setelah Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy di sela-sela KTT G7 2023 di Hiroshima.
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mempertimbangkan untuk menambah bantuan ke Ukraina, termasuk mengirim perlengkapan militer tidak mematikan atau non-lethal. Menurutnya, Korsel akan berkoordinasi erat dengan NATO dan mitra internasional lainnya untuk secara aktif mendukung rakyat Ukraina.