Jakarta, IDM โย Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa pihaknya dapat mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Ukraina, tergantung pada sejauh mana kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara (Korut).
Hal itu ia ungkapkan menanggapi tindakan Korut yang diyakini memasok senjata hingga mengerahkan pasukan ke Rusia untuk berperang melawan Ukraina. Ia menegaskan, Korsel tidak akan “berdiam diri” demi keamanan di kawasan.
Baca Juga: Presiden Belarusia: Pasukan Korut di Ukraina akan Mengeskalasi Konflik
“Jika Korut mengirimkan pasukan khusus ke perang Ukraina, kami akan memberikan dukungan kepada Ukraina selangkah demi selangkah dan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan yang diperlukan demi keamanan Semenanjung Korea,” kata Yoon usai bertemu Presiden Polandia Andrzej Duda di Seoul, melansir Yonhap, Kamis (24/10).
“Kami telah berpegang pada prinsip untuk tidak secara langsung memasok senjata mematikan, tetapi kami dapat meninjau ini dengan lebih fleksibel tergantung pada kegiatan militer Korut,” tambahnya.
Baca Juga: Perkuat Kerja Sama, Inggris dan Jerman Tandatangani Pakta Pertahanan
Lebih lanjut, Yoon dan Duda mengecam pengiriman pasukan Korut sebagai pelanggaran terhadap Piagam dan resolusi Dewan Keamanan PBB. Menurutnya, hal itu merupakan provokasi yang mengancam keamanan global.
“Republik Korea (Korsel) tidak akan pernah tinggal diam atas hal ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan selangkah demi selangkah dalam koordinasi dengan komunitas internasional tergantung pada perkembangan kerja sama militer Korur-Rusia,” pungkasnya. (bp)