Jakarta, IDM – Israel dan Hamas hingga kini belum menyepakati gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS), sementara korban warga Palestina yang tewas terus bertambah menjadi lebih dari 40.000 jiwa.
Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (16/8), Kementrian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa jumlah korban tewas telah melebihi 40.000 jiwa, dengan sekitar 16.456 di antaranya anak-anak dan lebih dari 11.000 lainnya wanita.
Baca Juga:ย Diserang Ukraina, Rusia Evakuasi Ratusan Ribu Penduduk di Perbatasan
Serangan Israel juga disebut telah melukai 92.401 orang dan membuat lebih dari 85% penduduk mengungsi dari rumah. Namun, jumlah orang yang tewas diyakini ada lebih banyak karena sulit dievakuasi akibat tertimbun bangunan yang hancur.
Sementara, Kepala Badan HAM PBB (Office of the UN High Commissioner for Human Rights/OHCHR), Volker Turk mengatakan bahwa tingginya korban tewas disebabkan karena kegagalan pasukan Israel untuk mematuhi aturan perang.
Baca Juga:ย Pesawat Tempur Rafale Prancis Tabrakan, Dua Pilot Tewas
“Rata-rata, sekitar 130 orang tewas setiap hari di Gaza selama 10 bulan terakhir. Skala penghancuran rumah, rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah oleh militer Israel sangat mengejutkan,” ujar Turk melansir Ohchr.org.
“Situasi yang tak terbayangkan ini sebagian besar disebabkan oleh kegagalan berulang kali oleh Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) untuk mematuhi aturan perang,” tambahnya. (bp)