Jakarta, IDM โ Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah meluncurkan lebih dari 51.000 bom berpemandu (guided aerial bombs) terhadap Ukraina sejak dimulainya konflik pada hampir tiga tahun lalu. Bahkan, sekitar 40.000 diantaranya diluncurkan pada tahun lalu.
“Selama invasi skala penuh, Rusia menggunakan lebih dari 51.000 bom berpemandu terhadap Ukraina, sekitar 40.000 dari mereka pada tahun 2024,” kata Angkatan Udara Ukraina melalui Telegram, Jumat (10/1).
Baca Juga: Filipina Temukan Drone Bawah Laut, Diduga Diluncurkan Dari Kapal Induk
“Tentara Ukraina dan penduduk daerah garis depan yang paling menderita. Namun, musuh telah berulang kali menggunakan senjata mematikan ini terhadap warga sipil di kota-kota besar,” sambungnya.
Bom berpemandu, yang juga dikenal sebagai ‘bom luncur’ dapat sangat merusak. Bom yang diluncurkan dari udara ini adalah persenjataan konvensional, seringkali dari era Soviet yang telah dilengkapi dengan navigasi satelit untuk memperluas jangkauannya.
Baca Juga: Rusia Tolak Bertanggung Jawab Atas Jatuhnya Azerbaijan Airlines
Bom ini lebih murah dibandingkan rudal balistik dan rudal jelajah yang juga seringkali ditembakkan Rusia ke Ukraina dalam skala besar. Dengan berat antara 500 kg dan 3.000 kg, bom ini dapat sulit dicegat.
Lebih lanjut, Ukraina mengungkapkan bahwa cara paling efektif untuk menangkal serangan bom berpemandu adalah dengan menargetkan pesawat tempur yang membawa bom itu maupun lapangan udara asal bom dikerahkan. (bp)