Rusia dan Ukraina saling meluncurkan puluhan serangan drone pada Minggu (10/11), yang menjadi salah satu serangan skala besar sejak dimulainya perang pada Februari 2022.
Organisasi Pakta Pertahanan NATO Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) mengecam Rusia dan Korea Utara (Korut) karena memperluas perang di Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Ukraina harus tetap netral agar ada peluang untuk perdamaian. Sebab, jika Ukraina tidak netral, maka dikhawatirkan dimanfaatkan menjadi alat bagi negara ketiga untuk mencapai kepentingan tertentu.
Amerika Serikat (AS) sedang mengirim bantuan militer tambahan ke Ukraina sebesar $425 juta, di tengah kekhawatiran atas pengerahan lebih dari 10.000 pasukan Korea Utara (Korut) ke Rusia.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa lebih dari 10.000 tentara Korea Utara (Korut) telah berada di Rusia, yang diyakini akan ikut melawan Ukraina di medan tempur.
Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah meluncurkan sekitar 6.987 drone tempur ke berbagai wilayahnya sejak awal tahun 2024, termasuk lebih dari 2.000 drone tempur yang ditembakkan pada bulan lalu.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan bahwa ribuan pasukan Korea Utara (Korut) sedang bergerak mendekati Ukraina, menggunakan seragam dan peralatan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kerjasama militer negaranya dengan Korea Utara (Korut) adalah “urusan kami.” Hal itu ia lontarkan menanggapi pertanyaan mengenai pengerahan pasukan Pyongyang untuk membantu Rusia melawan Ukraina.
Badan Intelijen Pertahanan Ukraina (Defense Intelligence of Ukraine/DIU) mengatakan bahwa unit militer dari Korea Utara (Korut) telah memasuki zona pertempuran membantu Rusia.
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa pihaknya dapat mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Ukraina, tergantung pada sejauh mana kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara (Korut).
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, salah satu sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan bahwa pengerahan pasukan asing dalam konflik Ukraina akan menyebabkan eskalasi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) tengah melatih sekitar 10.000 tentara untuk membantu Rusia dalam menghadapi Ukraina di medan tempur.
Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tawanan perang untuk kesekian kalinya dengan total 190 orang, setelah negosiasi yang dimediasi oleh Uni Emirat Arab.
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan bahwa pihaknya akan mengirimkan 49 tank M1A1 Abrams kepada Ukraina. Tujuannya untuk membantu memperkuat pertahanan pasukan Ukraina menjelang musim dingin.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa rencana yang disusun negaranya untuk mewujudkan perdamaian sambil menjaga kekuatan telah rampung. Berikut isi dari 'Rencana Kemenangan' tersebut melansir Reuters, Rabu (16/10).