Pemerintah Indonesia mewaspadai Laut Cina Selatan menjadi ajang proyeksi kekuatan negara adidaya dan menimbulkan konflik terbuka. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto menegaskan masalah di kawasan tersebut harus disikapi dengan hati-hati.
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Irvansyah mengungkapkan penanganan masalah di Laut Cina Selatan (LCS) tidak selalu mengedepankan kekuatan militer.
Sebagai bentuk upaya menjaga kedaulatan maritim Indonesia, terlebih di daerah rentan konflik seperti di wilayah Laut Cina Selatan (LCS), penambahan alutsista menjadi faktor esensial untuk menjawab kondisi keamanan yang dinamis di LCS.
Cina mengatakan Filipina mengabaikan usulan yang diajukannya untuk menangani perselisihan terkait klaim tumpang tindih di Laut Cina Selatan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Pengamat militer Tasha Imansyah mengungkapkan jika Laut Cina Selatan masih berpotensi eskalasi. Terlebih, belum lama ini sempat terjadi insiden tabrakan kapal antara penjaga pantai Filipina dan penjaga pantai Cina di perairan dekat karan Ren’ai Jiao Laut Cina Selatan pada Selasa (5/3).
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr telah menyetujui tahap ketiga modernisasi militer, yang mencakup pembelian kapal selam pertama Filipina, untuk mempertahankan kedaulatan maritim di Laut Cina Selatan.
Penasihat Keamanan Nasional Filipina Eduardo Ano mengatakan bahwa pihaknya tetap terbuka untuk melakukan diskusi diplomatik dengan Cina dalam menciptakan resolusi sengketa Laut Cina Selatan.
Cina akan melakukan patroli gabungan rutin yang melibatkan angkatan laut dan udara di Laut Cina Selatan. Hal ini dilakukan untuk mempertegas kekuatan Cina yang mengklaim wilayah perairan tersebut.
Juru Bicara Militer Filipina Medel Aguilar menegaskan bahwa pihaknya tidak memprovokasi konflik di Laut Cina Selatan. Hal itu disampaikan dalam menanggapi tuduhan Cina yang dialamatkan sebelumnya.
Cina kembali tekankan komitmen untuk menjaga kedaulatan wilayah di Laut Cina Selatan dan memperingatkan Filipina agar berhenti melakukan tindakan provokatif atau akan direspons dengan tegas.
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyerukan agar Filipina memperbaiki 'kesalahan' terkait klaim di Laut Cina Selatan. Ia memperingatkan bahwa pihaknya akan bertindak tegas jika dibutuhkan demi membela diri.
Cina mengatakan kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah melanggar batas dan memasuki perairan yang berdekatan dengan Second Thomas Shoal, sebuah wilayah sengketa di Laut Cina Selatan.
Filipina mengatakan bahwa ratusan kapal milisi Cina berkerumun di salah satu wilayah di Laut Cina Selatan, yang termasuk dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) dalam beberapa waktu terakhir.
Filipina telah membangun pos penjaga pantai baru di pulau Thitu yang disengketakan di Laut Cina Selatan. Tujuannya untuk meningkatkan pemantauan kapal dan pesawat di wilayah tersebut.
Filipina menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan operasi pengiriman pasokan logistik di Laut Cina Selatan, serta menolak seruan Cina agar meminta izin ketika berlayar di wilayah yang disengketakan tersebut.