Pemerintah Amerika Serikat (AS) berupaya mencari cara untuk mempertahankan pasukannya agar dapat tetap bertugas di Niger. Hal itu dilakukan usai junta Niger mendeklarasikan rencana untuk mencabut perjanjian kerja sama militer dengan AS.
Junta militer yang berkuasa di Niger secara sepihak mencabut perjanjian militer dengan Amerika Serikat (AS) yang mengizinkan personel militer maupun perwakilan sipil AS untuk berada di wilayahnya.
Pemimpin junta Niger menuntut perwakilan misi diplomatik PBB untuk meninggalkan negaranya dalam kurun waktu 72 jam. Hal itu dilakukan atas dasar tuduhan bahwa Niger tidak diikutsertakan dalam pertemuan tahunan PBB di New York pada bulan lalu.
Pasukan Perancis mulai menarik diri dari pangkalan militer di Kota Ouallam, Niger. Hal itu dilakukan sesuai permintaan dari pemimpin junta usai kudeta militer pada bulan Juli lalu.
Junta Niger akan melakukan penarikan ratusan tentara Prancis yang berbasis di Kota Ouallam dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan menyusul konflik yang terjadi sejak kudeta militer pada bulan Juli lalu.