Jakarta, IDM โย Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa pihaknya siap untuk melakukan perundingan damai dengan Ukraina tetapi hal itu dirusak oleh serangan ke wilayah Kursk.
Lavrov menjelaskan bahwa kesiapan perundingan damai itu didasarkan atas proposal Presiden Rusia Vladimir Putin yang diajukan pada bulan Juni lalu. Namun, inisiatif damai itu rusak usai serangan udara dan darat Ukraina ke wilayah teritorial Rusia.
Baca Juga:ย Usai Pesawat Tempur F-16 Jatuh, Presiden Ukraina Pecat Komandan Angkatan Udara
“Kesiapan kami untuk perundingan sudah tidak diragukan lagi, meskipun, tentu saja, setelah tindakan gegabah di Wilayah Kursk, setiap diskusi tentang subjek ini tidak lagi relevan,” kata Lavrov melansir TASS, Senin (2/9).
Ukraina memulai serangan ke wilayah Kursk pada tanggal 6 Agustus. Sejak saat itu, warga dievakuasi dari daerah di sepanjang perbatasan ke tempat yang lebih aman. Menurut Kementerian Situasi Darurat Rusia, terdapat total 197 pusat penampungan sementara beroperasi di 28 wilayah Rusia, yang menampung lebih dari 11.500 orang, termasuk lebih dari 3.500 anak-anak.
Baca Juga:ย Australia akan Produksi Rudal Jelajah dengan Kongsberg
Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Ukraina telah kehilangan hingga 7.000 prajurit dan 74 tank sejak dimulainya pertempuran di wilayah Kursk, yang kini masih berlangsung. (bp)