Senin, 31 Maret 2025

Pentingnya Industri Radar Nasional Bagi Pertahanan dan Perekonomian Indonesia

Jakarta, IDM โ€“ย Indonesia menempati peringkat 15 negara terluas dari seluruh dunia. Luasnya wilayah Indonesia tentu memunculkan ancaman yang bisa datang dari mana saja. Untuk itu, dalam menjaga potensi ancaman baik dari darat, laut maupun udara di wilayah Indonesia diperlukan alutsista yang dapat menjaga dan mempertahankan kedaulatan RI.

Salah satunya adalah dengan penambahan radar yang berfungsi sebagai โ€œmataโ€ dalam sistem pertahanan udara (hanud) nasional. Radar disebut dapat mendeteksi setiap ancaman yang datang dari udara. Dari penelitian yang dilakukan Dinas Penerangan TNI AU dan Komando Pertahanan Udara Nasional diperoleh bahwa belum seluruhnya wilayah udara nasional dapat diliputi oleh radar pertahanan udara.

Bila dicermati dari pola penggelaran baik radar hanud maupun radar sipil, maka akan terlihat adanya ketimpangan antara jumlah radar yang ada di wilayah Barat dan wilayah Timur Indonesia.

Dalam kurun waktu beberapa tahun belakang ini, Kementerian Pertahanan sedang gencar-gencarnya melakukan modernisasi alutsista dan berusaha memenuhi target Minimum Essential Forces (MEF). Pemerintah berdasarkan UU Pasal 6 Undang Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara mengamanatkan bahwa Pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan, daya tangkal negara dan bangsa, serta menanggulangi setiap ancaman.

Baca Juga:ย Mengenal Tank FV101 Scorpion, Si Lincah yang Populer di Asia Tenggara

Artina, pemerintah mempunyai tugas dan tanggung jawab membangun dan mengembangkan industri pertahanan untuk menjadi maju, kuat, mandiri, dan berdaya saing. Salah satu alat pertahanan yang dapat meningkatkan efek daya tangkal dan sangat mungkin dikembangkan di dalam negeri.

Mengutip dari tulisan Irjen Kementerian Pertahanan periode 2016, Marsekal Madya (Purn) TNI Ismono Wijayanto. Irjen Kementerian Pertahanan mengatakan jika pembangunan industri radar nasional adalah sebuah kebutuhan mendesak yang penting dan dapat segera diwujudkan.

Keberadaannya penting, di samping untuk meningkatkan deterrent power, juga untuk meningkatkan kemampuan operasional dan kemandirian pembinaan peralatan radar serta menguntungkan perekonomian nasional terkait dengan penghematan devisa dan penyerapan tenaga kerja.

Lebih lanjut, Ismono mengungkapkan, pembangunan industri radar nasional dapat segera diwujudkan dengan memilih pabrikan peralatan radar dengan spesifikasi teknis yang memenuhi kebutuhan operasi Hanud, menawarkan program alih teknologi yang komprehensif dan memiliki komitmen untuk mendukung pembangunan industri radar nasional, mensinergikan sumber daya nasional yang siap mendukung industri radar nasional; serta memanfaatkan infrastruktur dan fasilitas TNI AU (Depo Pemeliharaan Radar) untuk mendukung kegiatan di awal program pembangunan industri radar nasional.

Baca Juga:ย Bagaimana Cara Kerja Rudal Balistik dan Jelajah?

PT Len Jadi Lead Integrator Industri Radar Nasional

Pada tahun 2019 silam, audit teknologi industri radar yang dilakukan BPPT telah merekomendasikan PT Len Industri (Persero) sebagai lead integrator industri radar nasional. Direktur Utama PT Len Industri, Bobby Rasyidin menjelaskan bahwa Len Industri berencana mulai mengintegrasikan semua ekosistem industri radar nasional.

โ€œSuksesnya industri radar ini membutuhkan kerja sama dan kolaborasi antara strategic partners dan kegiatan litbangyasa dalam negeri,โ€ kata Bobby.

Pengembangan Pusat Industri Radar Nasional bertujuan untuk menjaga keamanan wilayah NKRI, penguasaan dan kemandirian teknologi, pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan regional, hingga dapat menggerakkan perekonomian di Indonesia.

โ€Pembangunan Industri Radar Nasional dapat meningkatkan GDP (Gross Domestic Product) dan pertumbuhan perekonomian dengan mengurangi impor, menumbuhkan investasi dan orientasi expor ke depannya, dan menciptakan tenaga kerja. Selain itu juga dapat melakukan penghematan devisa melalui kontribusi industri-industri lokal, kontribusi pajak, serta menjadi supply chain pada skala pasar regional. Dan tentunya akan meningkatkan kemandirian teknologinya,โ€ ujar Bobby seperti dikutip dari laman PT Len.

Baca Juga:ย Mengenal CSTO, Aliansi Negara Pecahan Uni Soviet

Sejauh ini, lanjut Bobby, pemenuhan kebutuhan sejumlah radar GCI (Ground Control Intercept) TNI AU menjadi target pertama pembangunan pusat Industri Radar Nasional. PT Len Industri diharapkan akan menjadi strategic partnership bersama mitra vendor radar ternama dunia agar dapat mengakselerasi penguasaan dan alih teknologi radar GCI melalui proyek pengadaan radar GCI.

โ€Pengembangan radar nasional merupakan salah satu dari 7 program prioritas nasional. Sesuai visi Presiden Joko Widodo, Indonesia sebagai poros maritim dunia, maka menjaga kedaulatan seluruh perairan dan daratan Indonesia setiap waktu adalah sebuah kewajiban,โ€ ucap Bobby.

Pesawat pencegat atau buru sergap membutuhkan peran penuntun radar GCI dalam melakukan penggiringan, pengusiran, atau pemaksaan mendarat, bahkan penghancuran. Radar GCI menjadi salah satu alutsista utama dalam operasi pertahanan udara dengan kemampuan deteksi hingga 450 km. Radar ini memandu pesawat tempur menuju sasaran dengan memperhitungkan kemungkinan adanya pesawat-pesawat asing lain yang akan melindungi pergerakan objek musuh. (Dari berbagai sumber/NHN)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Pemudik Tiba di Semarang dengan Kapal KRI Banjarmasin-592

Semarang, IDM โ€“ Sejumlah pemudik yang menumpang kapal perang KRI Banjarmasin-592 tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, (28/3). Program mudik gratis yang diselenggarakan TNI Angkatan Laut (TNI AL) ini merupakan bentuk pelayanan bagi...

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer