Jakarta, IDM โย Satgas Yonif 323 Buaya Putih dari Pos Titik Kuat Pintu Jawa berhasil mengevakuasi jenazah Almarhum Imran dan Asrun Eko Putra, korban penembakan yang diduga dilakukan organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Weni, Distrik Mege’abume, Kabupaten Puncak.
Dilansir keterangan resmi dari penerangan Divif 1 Kostrad, Senin, (25/11) Komandan Titik Kuat Pintu Jawa, Lettu Inf Arif Caroko mengungkapkan Almarhum Imran dan Asrun Eko Putra merupakan warga pendatang dari Suku Makassar yang berprofesi sebagai tukang ojek di Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
Baca Juga:ย Rapat Bersama Komisi I DPR dan Panglima TNI, Menhan Sebut Akan ada 100 Yonif Teritorial di Tahun 2025
โAkibat penembakan OPM, almarhum Imran dan Asrun Eko Putra meninggal dunia dan berhasil di evakuasi oleh Personel Titik Kuat Pintu Jawa dengan Bantuan Masyarakat Sekitar,โ kata Arif.
Ia menjelaskan kejadian penembakan tersebut berawal saat kedua Almarhum berangkat dari Kota Mulia Kabupaten Puncak Jaya menuju ke Kampung Weni, Kabupaten Puncak, untuk mengambil motornya yang dipinjam salah satu masyarakat yang berada di kampung tersebut. Naas saat di perjalanan kedua Almarhum di hadang oleh kelompok OPM dan di tembak, sedangkan mayatnya di biarkan tergeletak di tengah jalan.
“Kemudian masyarakat yang melintas melaporkan kepada Titik Kuat Pintu jawa atas penemuan Jenazah tersebut, sehingga personel Titik Kuat Pintu Jawa mengajak masyarakat untuk membantu mengevakuasi Jenazah tersebut,” jelas Arif.
Baca Juga:ย Satgas Yonif 501 Gelar Pengobatan Gratis untuk Warga Kampung Aisyo
Dalam evakuasi tersebut Satgas Yonif 323 Buaya Putih melibatkan masyarakat sekitar dan PMI Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
“Alhamdulilah proses evakuasi berhasil dilaksanakan dalam keadaan aman dan lancar, sehingga jenazah sudah berhasil di evakuasi dan diserahkan kepada keluarganya yang berada di Kota Mulia, Puncak Jaya,” kata Arif. (rr)