Jakarta, IDM โย KRI Diponegoro-365 yang tergabung dalam Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-O UNIFIL menggelar latihan rencana kontijensi di dermaga Beirut, Lebanon, Selasa (10/9).
Komandan Satgas MTF Konga XXVIII-O UNIFIL Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, menjelaskan latihan ini untuk mengantisipasi situasi Lebanon yang secara umum masih termasuk rawan terkendali dan eskalasi konflik.
Baca Juga: Ikuti Latma BFI dengan TNI AU, Dua Pesawat Tempur F-16 RSAF Tiba di Lanud Roesmin Nurjadin
Latihan tersebut, lanjut Wirastyo, merupakan bentuk tindakan jika menghadapi situasi yang dinyatakan memburuk dan mendapatkan perintah untuk penarikan mundur pasukan satgas TNI di Lebanon melalui jalur laut.
“Ini merupakan bentuk jika ada perintah untuk penarikan mundur atau evakuasi pasukan satgas melalui jalur laut, ketika jalur udara di Bandara Rafic Hariri tidak dapat dioperasionalkan dan jalur darat dinyatakan tidak aman,” ujar Wirastyo, dikutip dari laman TNI AL, Kamis (12/9).
Dia menjelaskan, prajurit satgas beserta KRI Diponegoro mengikuti sejumlah materi latihan kontijensi yang terdiri dari pertahanan pangkalan, lawan sabotase bawah air, embarkasi dan debarkasi serta perlindungan kekuatan pasukan (force protection).
“Kegiatan ini melatih rencana kontijensi yang telah disusun sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi berbagai situasi di Lebanon terutama saat konflik semakin meningkat,” kata Wirastyo.
Dilansir dari Sputnik, ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon meningkat sejak dimulainya operasi militer Israel di Gaza pada Oktober 2023.Tentara Israel dan pejuang Hizbullah di Lebanon secara rutin menyerang posisi satu sama lain di wilayah perbatasan.
Baca Juga: Jalin Kerja Sama dengan RAAF, TNI AU Gelar โWorkshop Wildlife Hazard Management Planโ
Kementerian Luar Negeri Lebanon sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan akibat pengeboman Israel.
Di sisi lain, pihak berwenang Israel menyatakan bahwa sekitar 80.000 penduduk di bagian utara negara itu harus mengungsi akibat penyerangan di Lebanon. (at)