Jakarta, IDM โ Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pasukan Korea Utara (Korut) kini “lebih mampu berperang melawan negara-negara tetangganya” karena pengalaman yang diraih usai bertempur bersama Rusia melawan Ukraina.
“DPRK memperoleh keuntungan yang signifikan dengan menerima peralatan, teknologi, dan pengalaman militer Rusia, yang membuatnya lebih mampu berperang melawan negara-negara tetangganya,” kata Wakil Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Dorothy Camille Shea di sidang Dewan Keamanan PBB, melansir webtv.un.org, Kamis (9/1).
Baca Juga: Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Masih Berlangsung
DPRK atau Democratic Peopleโs Republic of Korea adalah nama resmi Korut.
Lebih lanjut, Shea menyebut bahwa lebih dari 12.000 tentara Korut berada di Rusia, dan telah bertempur di Kursk sejak akhir tahun lalu. Sebagai imbalan atas dukungan itu, Rusia telah mengerahkan sistem persenjataan kepada Korut.
“Rusia kini juga meminta bantuan tenaga kerja dan amunisi dari DPRK untuk melancarkan perang agresinya, dengan menyambut lebih dari 12.000 tentara Korut di wilayahnya. Sejak Desember 2024, kita telah melihat pasukan DPRK ikut bertempur di Kursk,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia menyebutnya sebagai sebuah “dugaan tak berdasar” dan menekankan hubungan negaranya dengan Korut bersahabat.
Baca Juga: PBB Sebut 901 Orang Dieksekusi di Iran pada Tahun 2024
“Pernyataan seperti itu adalah contoh terbaru dari dugaan tak berdasar yang ditujukan untuk mencoreng kerja sama bilateral antara Federasi Rusia dan negara sahabat DPRK,” kata Nebenzia.
Sementara, Duta Besar Korut untuk PBB Kim Song mengatakan bahwa uji coba rudal pada Senin lalu adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan. Ia pun menuduh AS menerapkan standar ganda. (bp)