Jakarta, IDM – Kementerian Pertahanan (Kemhan) Turki mengatakan bahwa pihaknya telah ‘menetralisir’ 64 teroris Kurdi atau Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak dan Suriah selama seminggu terakhir.
Penggunaan istilah ‘netralisir’ oleh Turki umumnya berarti dibunuh. Turki memang seringkali melakukan serangan lintas batas bertajuk ‘Operation Claw-Clock‘ menargetkan PKK dan afiliasinya.
Baca Juga: Konflik Meningkat di Kursk, Cina Desak Ukraina-Rusia Tahan Diri
“Sebanyak 64 teroris dinetralkan dalam seminggu terakhir. Dengan demikian, sejak 1 Januari 2024, jumlah teroris yang berhasil dilumpuhkan mencapai 1.652 orang, 796 di antaranya berada di Irak utara dan 856 di utara Suriah,” kata Juru Bicara Kemhan Turki Laksamana Muda Zeki Akturk melansir Msb.gov.tr, Selasa (13/8).
Dalam melakukan operasi tersebut, seorang tentara Angkatan Bersenjata Turki dilaporkan gugur pada Rabu (7/8). Beberapa markas yang dilengkapi berbagai jenis senjata milik PKK di Irak utara juga ditemukan.
Baca Juga: Prancis, Jerman, Inggris Serukan Gencatan Senjata Gaza dan Desak Iran Jaga Perdamaian
“Selama kegiatan pencarian dan pemindaian, berbagai jumlah alat peledak rakitan, teropong genggam, radio, generator, mortir, peluncur roket, amunisi penembak jitu, dan perlengkapan lainnya disita,” tambahnya.
PKK dianggap membahayakan sejak melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Turki tahun 1984, yang bertujuan untuk mendirikan negara Kurdi, hingga akhirnya ditetapkan sebagai kelompok teroris. (bp)