Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan bahwa ancaman kelaparan masih berlanjut di Gaza karna bantuan pangan tidak dapat didistribusikan akibat akses di wilayah bagian utara diblokir oleh Israel sejak 1 Oktober lalu.
40 negara yang berkontribusi pada pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam serangan Israel yang melukai beberapa prajurit.
Markas Besar (Mabes) TNI menegaskan serangan militer Israel (IDF) ke Naqoura, Lebanon Selatan, merupakan sepenuhnya wewenang pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) Lebanon untuk melayangkan protes.
Kepala Urusan Politik PBB, Rosemary DiCarlo memperingatkan bahwa situasi di Lebanon sudah sangat mengkhawatirkan dan mendesak Israel untuk segera menghentikan serangan udara sekaligus menarik pasukan dari wilayah tersebut.
Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon (UNIFIL) melaporkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melakukan serangan terhadap markas pasukan tersebut, yang menyebabkan dua prajurit terluka pada Kamis
Kepala Badan PBB Urusan Pengungsi (UN High Commissioner for Refugees/UNHCR) Filippo Grandi mengatakan bahwa serangan Israel di Lebanon telah melanggar hukum humaniter internasional.
Israel mendeklarasikan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres sebagai 'persona non grata' dan melarangnya memasuki negara tersebut.
Abbas mendesak masyarakat internasional untuk berhenti mengirim senjata ke Israel, yang hanya memperburuk pertumpahan darah di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kembali menyerukan perlunya perlindungan segera bagi penduduk sipil di Jalur Gaza, termasuk para staff kemanusiaan. Sebab, hingga kini lingkungan itu masih jauh dari kata aman.
Parlemen Israel memberikan persetujuan awal Rancangan Undang-undang (RUU) yang menyatakan bahwa Badan bantuan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Palestina sebagai organisasi teroris.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres, mengecam situasi yang tidak membaik di Gaza, usai Israel kembali meluncurkan serangan skala besar ke wilayah tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa situasi di Jalur Gaza menjadi semakin buruk karena "tidak ada tempat yang aman bagi warga Palestina.