Jakarta, IDM – Amerika Serikat (AS) mengklaim telah menerima informasi yang menunjukkan bahwa saat ini terdapat 8.000 tentara Korea Utara (Korut) di wilayah Kursk Rusia.
Dilansir dari Un.org, Jumat (1/11), saat pertemuan Dewan Keamanan di New York kemarin, Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood melaporkan terdapat “8.000 tentara DPRK (Nama resmi Korut: Republik Rakyat Demokratik Korea) di oblast Kursk”.
Baca Juga: Pemimpin Hizbullah Sebut Terbuka untuk Gencatan Senjata Jika Persyaratan Dipenuhi
Ribuan pasukan itu kemungkinan akan bergabung dengan pasukan Rusia melawan Ukraina. Namun, ia menilai “bahkan dengan penambahan pasukan DPRK, pasukan Rusia tidak akan menang di Ukraina.”
Dalam kesempatan yang sama, AS dan China juga berselisih pendapat. Utusan China untuk PBB, Geng Shuang menolak tuduhan AS bahwa Beijing telah memberikan dukungan berskala besar untuk industri pertahanan Rusia.
Baca Juga: Presiden Korut Sebut Uji Coba Rudal Wujud ‘Keinginan untuk Melawan’
Shuang menekankan negaranya “tidak menyediakan senjata kepada pihak mana pun yang terkait dengan konflik di Ukraina” dan “telah mengelola barang-barang dengan penggunaan ganda secara ketat” berdasarkan aturan Organisasi Perdagangan Dunia.
“Siapa yang menghalangi perdamaian dan siapa yang mendukung perdamaian, ini sudah jelas di mata masyarakat internasional,” imbuh Shuang. (bp)