Satgas Operasi Trisila 2025 memberikan dukungan logistik untuk para prajurit Marinir pengamanan pulau terluar, di Sekatung, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (24/2).
Indonesia mengutus Satgas Kemanusiaan TNI yang terdiri dari 24 personel untuk menyalurkan bantuan logistik berupa makanan, minuman dan kebutuhan lainnya seberat 17,3 ton untuk korban bencana alam badai tropis kristine di Filipina.
TNI mendistribusikan 17.300 kilogram atau 17,3 ton bantuan logistik untuk korban bencana alam badai tropis Kristine di Filipina. Bantuan berupa makanan, minuman serta kebutuhan lainnya tersebut dibawa oleh Satuan Tugas (Satgas) Keselamatan TNI.
Sebanyak dua helikopter yang dikerahkan oleh TNI untuk membantu penanganan bencana alam badai Kristine di Filipina berhasil mendistribusikan 17,1 ton logistik bantuan ke sejumlah wilayah terdampak.
Sebanyak 63 prajurit terbaik Yonzipur 9/LLB dipilih untuk melaksanakan pendistribusian logistik untuk mendukung Satgas Koops Banmin TNI Habema. Hal ini merupakan suatu kehormatan bagi para prajurit Yonzipur 9/LLB untuk mengabdikan diri pada Nusa dan Bangsa.
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakil KSAU) Marsdya TNI Andyawan Martono mengatakan, logistik merupakan salah satu komponen penting yang dapat mendukung kekuatan serta kesiapan operasional, termasuk bagi TNI Angkatan Udara (TNI AU).
TNI Angkatan Udara (TNI AU) mengerahkan Helikopter EC-725 Caracal untuk mengangkut logistik Pemilu 2024 ke pedalaman Papua, salah satunya Distrik Jila, Papua.
Kodam XVII/Cenderawasih akan membangun gudang logistik di Distrik Sinak yang merupakan sebuah wilayah terpencil yang terletak di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. Belakangan ini Distrik Sinak menjadi sorotan akibat terjadinya bencana kelaparan disebabkan terjadinya cuaca ekstrim.
Asisten logistik (Aslog) KSAU Marsda TNI M. Khairil Lubis menegaskan arti penting logistik untuk mendukung pelaksanaan misi serta operasi TNI Angkatan Udara (TNI AU).