Jakarta, IDM โย Qatar mengungkapkan bahwa negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza masih berlangsung. Namun, tidak dapat dipastikan kapan kesepakatan antara Hamas dan Israel tercapai.
Dilansir dari AA, Rabu (8/1), pernyataan itu disampaikan oleh Majed Al-Ansari, penasihat Perdana Menteri Qatar dan juru bicara Kementerian Luar Negeri di Doha. Ia menuturkan, diskusi masih berada pada “tingkat teknis” dan menegaskan komitmen Qatar untuk melanjutkan upaya mediasi meskipun terdapat tantangan.
“Qatar selalu percaya pada perlunya melanjutkan upaya ini, tidak peduli seberapa sulit keadaannya,” katanya.
Baca Juga:ย Presiden Ukraina Sebut Rusia Kehilangan 15.000 Tentara di Kursk
Pada pekan lalu, delegasi Israel kembali ke Doha untuk melanjutkan negosiasi tidak langsung dengan kelompok Palestina Hamas yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir. Tujuannya mencapai kesepakatan pertukaran tawanan dan gencatan senjata.
“Kami akan mengumumkan hasil langsung apa pun setelah tercapai,” imbuh Al-Ansari.
Hamas telah menyatakan kesiapannya untuk menuntaskan kesepakatan dan menyetujui proposal yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Mei tahun lalu. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginginkan persyaratan baru, termasuk kelanjutan operasi militer di Gaza dan menolak untuk menarik pasukan Israel.
Baca Juga: PBB Sebut 901 Orang Dieksekusi di Iran pada Tahun 2024
Sementara, Hamas bersikeras bahwa gencatan senjata berarti menghentikan seluruh bentuk permusuhan dan pasukan Israel harus kembali ke Tel Aviv. Perbedaan tuntutan inilah yang membuat kesepakatan tak kunjung terwujud.
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan korban tewas di Palestina akibat serangan Israel mencapai lebih dari 46.000 orang. Perserikatan Bangsa-bangsa dan badan internasional lainnya juga telah mengecam Israel untuk segera menghentikan serangan tersebut. (bp)