Monumen Sondakan “Nyempil” di Rumah Warga Tapi Menyimpan Aksi Heroik Perjuangan Mengusir Belanda

Jakarta, IDM โ€“ย Jika tak diperhatikan dengan seksama mungkin orang tak akan mengetahui bahwa di Jalan Parang Kesit Nomor 34, RT 02/RW O4, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta terdapat sebuah monumen perjuangan rakyat Solo mengusir Belanda.

Monumen tersebut bernama Sondakan diambil dari nama tempat keberadaannya, hanya berukuran tinggi sekitar 1,5 meter, dipagari rantai pendek dan bangunan tersebut berbahan marmer. Di bawahnya tertulis prasasti cagar budaya.

Dilansir dari website resmi Pemkot Surakarta, Rabu, (14/8) monumen ini jadi saksi bisu pertempuran paling heroik dan tercatat dalam sejarah perjuangan di Solo yaitu Pertempuran 4 Hari pada tanggal 7 hingga 10 Agustus 1949.

Baca Juga:ย Kilas Balik Pembentukan Korps Wanita TNI Angkatan Udara: Bentuk Realisasi dari Emansipasi

Disebutkan bahwa pada peristiwa pertempuran, tentara Indonesia bertempur di sejumlah titik di Kota Solo. Pertempuran tersebut dipimpin oleh Letkol Ignatius Slamet Riyadi dan Mayor Achmadi yang mengerahkan kekuatan tempur TNI yang dibantu total oleh Tentara Pelajar (TP).

“Kekuatan penuh pasukan tersebut menggempur Belanda mulai dari Tugu Lilin Penumping hingga ke Sondakan. Serangan itu menyebabkan pertahanan Belanda di sisi barat Kota Solo menjadi kocar kacir. Pihak Belanda yang tak menyangka akan serangan mendadak itu menimbulkan korban jiwa pasukan Belanda cukup banyak,” tulis keterangan Pemkot Surakarta.

Baca Juga:ย Jejak Halim Perdanakusuma, Merintis AURI Hingga Abadi Jadi Nama Pangkalan Udara
ย 
Walaupun begitu banyak pejuang yang gugur menghadapi gempuran Belanda yang unggul dalam persenjatan udara. Lokasi hebatnya pertempuran itu, kini dibangun Monumen Sondakan untuk mengenang peristiwa pertempuran sengit antara pejuang Indonesia melawan Belanda.

“Pertempuran pada masa Agresi Militer II Belanda itu merupakan serangan hebat dari pejuang-pejuang Solo dan berdampak sangat kuat terhadap Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda. Serangan tersebut membuktikan, bahwa tentara Indonesia masih ada dan kuat,” jelas keterangan Pemkot Surakarta. (rr)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Pemudik Tiba di Semarang dengan Kapal KRI Banjarmasin-592

Semarang, IDM โ€“ Sejumlah pemudik yang menumpang kapal perang KRI Banjarmasin-592 tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, (28/3). Program mudik gratis yang diselenggarakan TNI Angkatan Laut (TNI AL) ini merupakan bentuk pelayanan bagi...

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer

Korut Uji Coba Drone Kamikaze Berteknologi AI

Kemhan: Siber TNI Bukan untuk Memata-matai Sipil

Mengenang Peristiwa Bandung Lautan Api