Jakarta, IDM – Korea Utara (Korut) mengklaim berhasil uji coba rudal anti-pesawat terbaru pada Kamis (20/3), yang diproduksi dalam negeri secara massal sesuai perintah Presiden Kim Jong Un.
Dilansir dari KCNA, laman media pemerintah Korut, Jumat (21/3), uji coba rudal terbaru itu diawasi langsung oleh Kim dan diklaim terbukti mampu memberi respons cepat dalam bertempur sehingga sangat dapat diandalkan.
“Uji coba sistem rudal anti-pesawat terbaru pada tanggal 20 Maret dilakukan untuk memeriksa kinerja komprehensif sistem tersebut, yang telah diproduksi dalam skala penuh di perusahaan industri senjata terkait,” katanya.
Baca Juga: Zelensky Siap Gencatan Senjata Parsial 30 Hari dengan Rusia
“Uji tembak itu membuktikan bahwa respons cepat tempur dari sistem rudal anti-pesawat terbaru lebih unggul dan keseluruhan sistem persenjataan sangat andal,” tambahnya.
Dalam foto yang dirilis KCNA menunjukkan rudal mengenai sasaran dan meledak, seraya Kim tersenyum puas dengan hasil uji coba tersebut. Kim mengatakan bahwa militer Korut akan dilengkapi dengan “sistem senjata pertahanan utama lainnya dengan kinerja tempur yang terpuji”.
Menurut Shin Seung-ki, kepala penelitian militer Korut di Korea Institute for Defense Analyses, Pyongyang mungkin menerima bantuan dari Rusia untuk mengembangkan sistem rudal anti-pesawat tersebut. Sebab, hubungan keamanan keduanya semakin terjalin erat.
Baca Juga: Rusia Sebut Ukraina Melanggar Gencatan Senjata yang diusulkan AS
“Di masa lalu Korut telah memperkenalkan sistem senjata Soviet dan mengembangkan senjata berdasarkan sistem tersebut, dan sangat mungkin Rusia telah memberikan apa yang diminta Korut karena adanya penguatan kerja sama,” katanya melansir Reuters.
Uji coba rudal antipesawat itu dilakukan tepat pada hari terakhir latihan militer gabungan ‘Freedom Shield’ antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel). Sebelumnya Korut pun telah melontarkan kecaman dan meluncurkan rudal sebagai tanggapan atas latihan tahunan tersebut. (bp)