Jakarta, IDM – India dan Pakistan tengah bersitegang usai saling serang pada beberapa waktu lalu. Kekhawatiran eskalasi konflik pun muncul hingga penggunaan senjata yang lebih masif. Lantas, seperti apa perbandingan kekuatan antar kedua negara tetangga tersebut?
Melansir Al Jazeera, Kamis (8/5), laporan Global Firepower tahun 2025 mengatakam bahwa India adalah negara dengan kekuatan militer terkuat keempat di dunia, dan Pakistan berada di peringkat ke-12.
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menyebut India sebagai negara dengan pengeluaran militer terbesar kelima di dunia. Pada tahun 2024, India menghabiskan US$ 86 miliar untuk militer, atau seikitar 2,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara pada tahun yang sama, Pakistan menggelontorkan US$ 10,2 miliar atau 2,7 persen dari PDB.
Baca Juga: Korsel: Korut Luncurkan Rudal Balistik Jarak Pendek
Selain itu, SIPRI mengungkapkan India memiliki 5.137.550 prajurit, yang hampir tiga kali lebih besar dari Pakistan yang hanya berjumlah 1.704.000. Keduanya tidak menerapkan kebijakan wajib militer.
Dalam hal kekuatan udara, India memiliki 2.229 pesawat militer, dibandingkan dengan Pakistan yang memiliki 1.399. Begitu pun dengan tank tempur, India jauh lebih besar karena memiliki 3.151 tank tempur sedangkan Pakistan 1.839.
Pakistan memiliki garis pantai sepanjang 1.046 kilometer (650 mil) di Laut Arab dan Teluk Oman, namun memiliki 121 aset militer Angkatan Laut. Sementara, garis pantai India hampir 7 kali lebih panjang daripada Pakistan, tetapi hanya memiliki 293 aset militer Angkatan Laut.
Baca Juga: India-Pakistan Saling Serang, Pakar Peringatkan Eskalasi Konflik
Terkait kekuatan nuklir, International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICANW), koalisi global untuk menghapuskan senjata nuklir, melaporkan pada tahun 2023 bahwa India menghabiskan $2,7 miliar dan Pakistan $1 miliar untuk mengembangkan senjata nuklir.
Adapun, India melakukan uji coba nuklir pertama pada Mei 1974 sedangkan Pakistan pada 1998. Sejak saat itu, kedua negara tetangga ini terus meningkatkan kemampuan senjata nuklir dan terjebak dalam arms race. (bp)