Jakarta, IDM โย Korea Utara (Korut) meluncurkan sejumlah rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Timur pada Kamis (12/9). Hal ini dilakukan seminggu setelah Korut memperingatkan konsekuensi latihan militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) di Semenanjung Korea.
“Rudal Korut terbang sekitar 360 kilometer dan mendarat di Laut Timur,” kata Kepala Staf Gabungan Korsel (Joint Chief of Staff/JCS), melansir Yonhap, Kamis (12/9).
Lebih lanjut, dilaporkan bahwa rudal itu diluncurkan dari wilayah Pyongyang pada pukul 7:10 pagi waktu setempat, tetapi tidak disebutkan berapa jumlah rudal tersebut.
Baca Juga:ย Swedia Umumkan Bantuan Militer Baru untuk Ukraina Senilai US$444 Juta
JCS pun mengecam peluncuran terbaru itu sebagai tindakan provokatif yang mengancam perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea. Sejalan dengan itu, Korsel berkomitmen untuk menanggapinya dengan tegas.
โSambil memantau secara ketat berbagai aktivitas Korut di bawah postur pertahanan gabungan yang kuat antara Korsel dan AS, kami akan mempertahankan kemampuan dan postur yang luar biasa untuk menanggapi setiap provokasi,โ kata JCS.
Pada 1 Juli lalu, Korut menembakkan dua rudal balistik. Salah satunya adalah rudal jarak pendek, sementara yang lainnya gagal sesat setelah diluncurkan.
Baca Juga:ย Presiden Iran Kecam Dukungan Barat ke Israel
Peluncuran terbaru itu dilakukan setelah Korut menyebut bahwa Korsel dan AS harus membayar harga mahal karena menggelar latihan gabungan ‘Ulchi Freedom Shield’.
Korut telah lama mengecam latihan militer gabungan antara Korsel dan AS sebagai latihan untuk invasi. Namun, kedua negara itu menyebut latihannya bersifat defensif. (bp)