Jakarta, IDM โ Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (National Intelligence Service/NIS) mengungkapkan bahwa sekitar 100 tentara Korea Utara tewas dalam pertempuran bersama Rusia melawan Ukraina.
Dilansir dari Yonhap, Jumat (20/12), NIS melaporkan terdapat sekitar 11.000 tentara Korea Utara yang dikerahkan ke Rusia dan sebagian besar telah bertempur di perbatasan. Sekitar 1.000 orang lainnya terluka.
Baca Juga: Rusia Bersiap Hadapi Kemungkinan Konflik dengan NATO pada Dekade Mendatang
“Setidaknya 100 orang tewas dalam proses ini, dan jumlah yang terluka kemungkinan mencapai 1.000,” kata Lee Seong-kweun, anggota Komite Intelijen Majelis Nasional Korsel.
NIS mengaitkan tingginya jumlah korban karena pasukan Korut dikerahkan sebagai penyerang terdepan di “medan perang yang tidak dikenal” karena kurangnya pengalaman mereka terhadap drone.
Baca Juga: Presiden Rusia Akui Siap Berkompromi dengan Ukraina
Meskipun mengalami kerugian, badan intelijen itu mengaku telah mendeteksi kemungkinan rencana Presiden Korut Kim Jong Un dalam membentuk dan melatih pasukan operasi khusus untuk dikirim ke Ukraina.
NIS juga memperkirakan bahwa Rusia mungkin menawarkan manfaat timbal balik untuk pasukan khusus tersebut, kata Lee, termasuk “memodernisasi persenjataan konvensional Korea Utara”. (bp)