
“Saya mencintai TNI AL karena satuan saya telah memberikan perhatian terhadap kesembuhan, kemudahan dalam setiap pengobatan dari Rumah Sakit Angkatan Laut. Dan banyak isu tentang kondisi saat ini, saya meminta tolong jangan dibesar-besarkan. Karena rumah yang sekarang ditempati adalah rumah saya sendiri jadi tidak benar kalau rumah kami dijual untuk pengobatan”, tegas Kolonel Iwa.
Senada dengan Kolonel Iwa, Asrena KSAL Laksda TNI Muhammad Ali, S.E., M.M., mengatakan bahwa penjelasan yang disampaikan sendiri oleh Kolonel Iwa Kartiwa tentang pemberitaan di media cetak dan media elektronik berkaitan dengan kondisinya itu banyak yang tidak benar. Sehingga perlu diketahui saat bersama di kapal selam, tidak ada hal-hal yang disangkakan oleh media tentang zat-zat berbahaya maupun radiasi itu semua tidak benar. Karena banyak yang mengawaki kapal selam dan tidak ada yang sakit akibat yang dikatakan media yang banyak beredar.
“Saya harapkan tidak diyakini sepenuhnya, karena saya khawatir apa yang diberitakan media ini, ada maksud-maksud tertentu, dan tendensius sekali. Untuk menyudutkan institusi TNI AL. Ada kepentingan-kepentingan politik, disinilah media harus menyampaikan secara netral, jangan ada kepentingan perorangan, kepentingan golongan, dan jangan sampai ada seseorang yang memanfaatkan dari tragedi kecelakaan KRI Nanggala-402 berupa keuntungan dan popularitas serta dikaitkan dengan kondisi salah satu perwira kapal selam TNI AL,” kata Ali. (nhn)