Kemhan Jerman Tolak Permintaan Pasokan Senjata Lebih Banyak ke Ukraina

Jakarta, IDM – Perwakilan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jerman menolak proposal anggota parlemen Bundestag terkait permintaan untuk mengirimkan lebih banyak bantuan senjata ke Ukraina, Senin (22/8).

Perwakilan Kemhan itu mengingatkan Jerman untuk menyediakan bantuan militer kepada mitra aliansi dalam batas kewajiban sesuai aturan di Pasal 5 dari perjanjian Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

“Selama perang dingin, kita mungkin akan memiliki sedikit pemahaman jika sekutu kita telah melakukan pengurangan pertahanan kolektif berdasarkan perjanjian NATO,” ungkapnya, dilansir dari European Pravda, Selasa (23/8).

“Namun, pertahanan NATO tetap harus siap dalam menghadapi Putin yang bisa kapan saja mengeksploitasi kelemahan dan celah yang ada,” lanjutnya.

Sehari sebelumnya, permintaan pengiriman senjata tambahan ke Ukraina dilontarkan oleh politisi pertahanan Partai Hijau, Sosial Demokrat, dan FDP. Namun, media lokal Jerman melaporkan dalam sepuluh pekan terakhir ini pemerintah Jerman nampak abai terhadap permintaan tersebut.

Pada akhir Juli lalu, Jerman memasok unit Gepard anti-aircraft self-propelled artillery (SPAAG) ke Ukraina. Beberapa jenis senjata seperti 30 sistem pertahanan udara Gepard SPAAG, IRIS-T SLM, dan pengangkut personel lapis baja M113, juga tengah dipersiapkan untuk dikirim ke Ukraina. (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Wakil Menteri Pertahanan Terima Kunjungan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang

Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang Jenderal Yoshida Yoshihide di Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Jakarta, (25/4).

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer