Jakarta, IDM – Logistik bantuan kemanusiaan tidak dapat memasuki Gaza dan kini pasokan kebutuhan warga Palestina itu tertahan di dekat perbatasan Mesir. Satu-satunya jalur keluar-masuk terhambat karena serangan udara yang bertubi-tubi.
Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (17/10), pihak berwenang Mesir mengatakan bahwa Israel tidak bekerja sama dalam upaya memberikan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, di mana serangan udara Israel telah menewaskan ribuan orang dan membuat ratusan ribu lainnya mengungsi.
Baca Juga:ย Putin: Pasukan Rusia Perkuat Posisi di Sepanjang Garis Depan Pertempuran
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pun menyebut jalur penyeberangan Rafah, satu-satunya akses ke Gaza, hampir tidak dapat dioperasikan karena serangan udara yang tiada henti. Sehingga, pasokan bantuan terpaksa harus terhenti di perbatasan Mesir.
โAda kebutuhan mendesak untuk meringankan penderitaan warga sipil Palestina di Gaza. Sampai saat ini pemerintah Israel belum mengambil sikap untuk membuka penyeberangan Rafah dari sisi Gaza untuk memungkinkan masuknya bantuan dan keluarnya warga negara ketiga,” kata Shoukry.
Baca Juga:ย Badan Kemanusiaan PBB: Selama 6 Bulan, 9.000 Orang Tewas Dalam Konflik Sudan
Sementara, Wakil Sekjen Badan Kordinasi Kemanusiaan PBB Martin Griffiths menyebut ia akan berkunjung ke Timur Tengah berunding mengenai bantuan ke Gaza, dan berharap adanya kabar baik dalam waktu dekat.
Griffiths juga mendesak Hamas untuk segera membebaskan lebih dari 100 tawanan usai meluncurkan serangan udara pada 7 Oktober lalu. Otoritas Israel menyebut serangan itu menewaskan sedikitnya 1.400 orang. (bp)