Jakarta, IDM – Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops KSAL) Laksamana Muda Yayan Sofiyan, menekankan para prajurit korps pelaut agar mampu mencermati perkembangan lingkungan strategis di perairan Indonesia, khususnya wilayah barat.
Hal tersebut disampaikan dalam safari pembinaan korps pelaut di Jakarta, Rabu (24/7). Yayan memberikan pembekalan kepada 519 perwira korps pelaut wilayah Koarmada I tentang tantangan menghadapi dinamika lingkungan strategis di wilayah barat perairan Indonesia.
Selain mencermati perkembangan lingkungan strategis, Yayan juga mengatakan 4 aspek yang perlu diperhatikan dalam mendukung tercapainya standar kompetensi perwira korps pelaut.
Baca Juga:ย Perwira dari Thailand, Filipina dan Turki Ikuti Pendidikan Kecabangan Kavaleri di Pusdikkav
“Aspek yang perlu diperhatikan seperti penugasan, kepangkatan, pendidikan, dan psikologi maupun karakter,” kata Yayan, dikutip dari laman TNI AL, Kamis (25/7).
Dia juga menilai seorang perwira korps pelaut harus memiliki loyalitas, mampu memahami, dan taat terhadap aturan saat melaksanakan kebijakan pemimpin.
“Serta memegang teguh komando dan kendali yang jelas dan menjalani prosedur kegiatan secara baik dan benar dengan memperhatikan faktor keamanan,” ujar Yayan.
Lebih lanjut, dia menjelaskan hakikat dan postur perwira korps pelaut adalah sebagai prajurit Sapta Marga, perwira profesional dan responsif terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca Juga:ย Pengamat Militer Nilai Kenaikan Anggaran Pertahanan Dipengaruhi Banyak Faktor
“Penerapan pola kepemimpinan lapangan perwira korps pelaut dalam membentuk team work yang tangguh dengan memperhatikan pengaruh internal dan eksternal untuk mengoptimalkan tugas,” jelasnya.
Yayan berharap perwira korps pelaut dapat mengasah kemampuannya untuk mengahdapi tantangan tugas ke depan.
“Untuk menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks, dibutuhkan sosok perwira korps pelaut professional, andal, dan modern untuk mewujudkan TNI AL berkelas dunia (world class navy)” pungkasnya. (at)