Jakarta, IDM โ Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XIII resmi memiliki kapal patroli cepat 60 meter, yaitu KRI Lumba-Lumba-881, di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (10/2).
Pangkoarmada II Laksamana Muda Ariantyo Condrowibowo yang menyerahkan secara simbolis KRI Lumba-Lumba-881 untuk memperkuat Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal XIII sekaligus mengukuhkan komandan kapal, Letkol Laut (P) Guntur Prastyawan.
Dia menekankan pentingnya pemanfaatan KRI Lumba-Lumba-881 secara optimal dalam menghadapi tantangan di wilayah perbatasan.
Baca Juga: Ini Rencana Kegiatan Jelang HUT ke-64 Kostrad
“Kehadiran kapal ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas operasi patroli laut di perbatasan Indonesia,” kata Ariantyo, saat penyerahan KRI Lumba-Lumba-881, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Selasa (11/2).
Ariantyo menyoroti tingginya aktivitas di perairan Tarakan, baik dalam aspek ekonomi, penegakan hukum hingga operasi kemanusiaan,.seperti pencarian dan penyelamatan.
“Oleh karena itu, sinergi antara instansi serta kesiapsiagaan seluruh prajurit Jalasena menjadi faktor utama dalam menjaga keamanan perairan nasional,” lanjutnya.
Baca Juga: Lanud Abd Saleh Gelar Latihan Garuda Perkasa 2025 untuk Tingkatkan Kesiapan Operasi Udara
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, menyerahkan dua unit kapal perang tipe patroli cepat 60 meter yang terdiri dari KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881, di Sunda Kelapa, Jakarta, pada akhir Desember 2024 lalu.
Adapun KRI Hampala-880 yang ditempatkan di Lantamal XI Merauke dan KRI Lumba-Lumba-881 di Lantamal XIII Tarakan ini merupakan buatan dalam negeri, yakni PT Caputra Mitra Sejati asal Cirebon, Jawa Barat.
Ali mengatakan, pembangunan KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881 merupakan bentuk keberhasilan kolaborasi dengan industri pertahanan nasional.
Baca Juga: Kemhan Harapkan Deddy Corbuzier Bantu Sosialisasi Kebijakan Pertahanan
“Harapan saya, galangan kapal nasional akan terus berinovasi dan meningkatkan kapasitasnya sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri sekaligus memperkokoh kemandirian bangsa dalam sektor pertahanan,” katanya.
Ali menyampaikan kedua kapal patroli cepat tersebut dirancang untuk mendukung operasi militer, baik menjaga kedaulatan perairan nasional maupun patroli keamanan laut serta sejumlah misi khusus, seperti pencarian dan pertolongan (SAR) hingga infiltrasi yang termasuk juga operasi militer selain perang.
“Semoga kedua kapal ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan maritim Indonesia serta mendukung berbagai misi strategis TNI AL,” ujarnya.
Baca Juga: TNI AL Evakuasi Korban Kecelakaan Laut di Perairan Nunukan
Spesifikasi KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881
Kedua kapal patroli cepat 60 meter ini memiliki spesifikasi teknis yaitu panjang 61,20 meter, lebar 8,50 meter, kecepatan maksimum 24 knots, kecepatan jelajah 17 knots, dan menggunakan mesin pendorong pokok yang terdiri dari dua unit MTU 20 V 4000 M 73 L (2050 RPM/3600 KW).
Selain itu, kedua kapal tersebut mempunyai beberapa keunggulan, yaitu diperkuat dengan satu unit meriam utama dengan kaliber 40 mm Marlin Ilos dan dua unit mitraliur kaliber 12,7 mm produksi Pindad dan mampu beroperasi di berbagai medan dan cuaca. (at)