Jakarta, IDM – Memiliki kekuatan armada laut yang kuat dan besar tentunya menjadi salah satu syarat mutlak untuk sebuah negara yang memiliki area perairan yang cukup besar seperti Indonesia.
Sejak merdeka pada 1945, armada TNI AL pernah mengoperasikan beragam jenis dan tipe kapal yang digunakan untuk menjaga kedaulatan laut NKRI. Salah satu jenis kapal yang pernah dioperasikan oleh TNI AL adalah kapal cepat rudal (KCR) kelas Komar. Kapal ini merupakan satu dari sekian banyak alutsista laut legendaris yang pernah dioperasikan TNI AL.
Pemerintah Indonesia membeli KCR kelas Komar bersamaan dengan KRI Irian kelas Sverdlov (light cruiser) dari Uni Soviet, pada awal 1960.
Baca Juga: Monumen Sondakan “Nyempil” di Rumah Warga Tapi Menyimpan Aksi Heroik Perjuangan Mengusir Belanda
Kapal yang memiliki klasifikasi missile-boat ini dibeli oleh pemerintah untuk TNI AL, bertujuan mendukung persiapan Operasi Trikora yang dikampanyekan dalam pembebasan Irian Barat. Kala itu, pada periode 1960-1965 Indonesia mendatangkan 12 unit kapal kelas Komar yang nantinya akan ditugaskan untuk menenggelamkan kapal-kapal Angkatan laut Belanda yang notabene memiliki ukuran lebih besar.
Meskipun tidak sampai turun langsung ke medan pertempuran pada saat Operasi Trikora, akan tetapi kapal-kapal kelas Komar ini tergolong berumur panjang. Bahkan, kapal-kapal ini baru dipensiunkan pada periode 1980-an. Namun, cukup disayangkan tidak ada satupun kapal yang dijadikan monumen di Indonesia.
Meskipun berukuran relatif sangat kecil dibandingkan kapal-kapal jenis lain, kapal ini memiliki sistem persenjataan terdiri dari sepasang peluncur rudal anti kapal (anti-ship missile) KT-67 yang masing-masing membawa sebuah rudal antikapal P-15 ‘Termit’ atau yang dalam kode penamaan NATO dikenal dengan SS-N-2 ‘Styx’.
Baca Juga: Kapal Selam Djodoe Ginagan untuk ALRI, Pertama Buatan Indonesia
Rudal ini tergolong anti-kapal kelas berat di zamannya. Rudal ini mampu mencapai kecepatan 0.95 mach dan memiliki jarak jangkauan sekitar 40-80 km. Hulu ledak rudal ini juga tergolong besar di zaman itu yakni seberat 454 kg.
Selain itu, KCR kelas Komar ini dilengkapi mesin yang memiliki diesel berjenis M-50F bertenaga sekitar 4.800 hp dan mampu membuat kapal dengan panjang sekitar 25 meter ini melaju dengan kecepatan 44 knots atau 80 km per jam. Kapal ini juga dipersenjatai dengan sepasang meriam kembar 2M-3M kaliber 25 mm dan sistem radar MR-331. (dari berbagai sumber/at)