Jakarta, IDM – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA melaporkan bahwa serangan Israel yang berlangsung sejak 2023 telah menghancurkan 92% rumah warga Palestina di Gaza.
“Keluarga-keluarga di Gaza menghadapi kehancuran yang tak terbayangkan. Menurut Kelompok Perlindungan, 92% rumah telah rusak atau hancur, banyak orang telah mengungsi berkali-kali, dan tempat berlindung sangat terbatas,” tulis UNRWA melalui platform X, Selasa (20/5).
Baca Juga:ย Israel Sebut akan Izinkan Pasokan Makanan Masuk ke Gaza
Sejak 2 Maret, Israel telah memblokir akses masuknya pasokan makanan, medis, dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Gaza. Hal ini memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah di wilayah tersebut.
Israel mengklaim akan melonggarkan blokade tetapi hanya sembilan truk berisi bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza. Jumlah ini jauh dari cukup bagi 2,4 juta penduduk di sana.
Dalam pernyataan terpisah, Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengungkapkan bahwa sebanyak 300 orang staff UNRWA telah menjadi korban tewas akibat konflik, sebagian besar karena serangan Israel di Gaza.
Baca Juga: Terbang ke Bangkok, Prabowo Bicara Gencatan Senjata Palestina dan Solusi Damai Myanmar
“Selama perang ini, salah satu berita paling mengerikan yang saya terima secara berkala adalah jumlah korban tewas di antara staf UNRWA. Saat ini, jumlah korban tewas telah melampaui tonggak sejarah yang mengerikan, yakni 300 orang. Sebagian besar staf dibunuh oleh Tentara Israel,” kata Lazzarini.
“Beberapa tewas saat bertugas saat melayani masyarakat. Mereka yang tewas sebagian besar adalah pekerja kesehatan dan guru PBB yang mendukung masyarakat. Tidak ada yang membenarkan pembunuhan ini. Kekebalan hukum akan menyebabkan lebih banyak pembunuhan. Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban,” sambungnya. (bp)