Jakarta, IDM – Otoritas militer Ukraina mengatakan bahwa pihaknya akan segera menstabilkan situasi di medan tempur dan berencana membentuk unit tambahan untuk serangan balasan terhadap pasukan Rusia di tahun ini.
Dilansir dari Reuters, Kamis (7/3), pasukan Ukraina telah mengalami kemunduran di sebagian besar garis besar pertahanan khususnya sejak Kota Avdiivka di bagian timur jatuh ke tangan Rusia pada beberapa minggu lalu.
Pasukan Ukraina pun terpaksa meninggalkan sebagian markas di sekitar kota tersebut karena serangan Rusia terus berlanjut di tengah menipisnya persediaan amunisi. Sementara, bantuan senjata dari Amerika Serikat (AS) tertunda karena adanya perdebatan di Kongres.
Baca Juga:ย Kecam Latma AS-Korsel, Korut: Picu Perang Nuklir
โKami akan segera menstabilkan situasi dan melakukan segala kemungkinan untuk mempersiapkan pasukan untuk melakukan tindakan yang lebih aktif, dan untuk mengambil inisiatif,โ kata Komandan Pasukan Darat Ukraina Oleksandr Pavliuk.
Ia menjelaskan, saat ini Ukraina berfokus untuk menarik unit militer yang berada di posisi kurang optimal dan memulihkan kondisi mereka sekaligus membentuk kekuatan untuk serangan balasan skala besar nantinya.
Rencana tersebut sejalan dengan pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang mengungkapkan bahwa Rusia akan mencoba melancarkan serangkaian serangan baru pada pertengahan tahun ini. Oleh sebab itu, Ukraina harus mempersiapkan strategi baru demi menghadapi kemungkinan tersebut.
Baca Juga:ย Afrika Selatan Kembali Desak Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Hentikan Konflik di Gaza
Sementara, juru bicara militer Ukraina Dmytro Lykhovy menyebut pasukan Rusia kini fokus untuk menyerang di selatan, dekat desa Novomykhailivka. Maksym Zhorin, seorang komandan Ukraina di wilayah itu, juga mengatakan pasukan Rusia mengalami kesulitan untuk mencapai kemajuan sejak direbutnya Avdiivka dan sejumlah desa di sekitarnya.
โMereka terus berupaya untuk maju dan membuat kemajuan sedapat mungkin,โ tulis Zhorin di Telegram. Meskipun mengalami kerugian yang signifikan, mereka tetap melancarkan serangan, baik siang maupun malam,” ujar Zhorin. (bp)