Jakarta, IDM โย TNI AL dan BRIN membangun kolaborasi strategis untuk inovasi teknologi di bidang pertahanan, yakni mengembangkan riset sistem rudal.
Hal tersebut dibahas saat Asisten Komunikasi dan Elektronika Kepala Staf Angkatan Laut (Askomlek KSAL) Laksamana Muda Tri Harsono, mendampingi kunjungan kerja Wakil Kepala BRIN Laksamana Madya (Purn) Amarulla Octavian di Koarmada II, Surabaya, Selasa (19/11).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama I.M Wira Hady menjelaskan, dalam kunjungan tersebut TNI AL dan BRIN meninjau KRI Sultan Iskandar Muda-367 untuk mendalami kemampuan operasional kapal perang.
Setelah dari kapal perang, TNI AL dan BRIN juga meninjau Artileri Persenjataan Angkatan Laut (Arsenal) yang berfokus pada uji sistem (test bench) rudal Exocet untuk dikembangkan secara bersama.
Baca Juga:ย Beri Pembekalan di Seskoal, KSAU Ingatkan Ratusan Pasis untuk Terus Belajar dan Kembangkan Potensi Diri
“Fokus utama riset (TNI AL dan BRIN) adalah untuk menghidupkan kembali sistem rudal Exocet MM38 dengan laporanbrutin kepada TNI AL,” ujar Wira dalam keterangannya, dikutip di Jakarta, Kamis (21/11).
Terdapat sejumlah langkah strategis yang akan dilakukan dalam keterlibatan intensif para peneliti dari BRIN dan TNI AL untuk riset teknologi rudal, yaitu peneliti wajib memahami standar dan operasional prosedur TNI AL, termasuk keamanan, untuk memastikan riset berjalan sesuai standar militer.
“Kolaborasi ini juga mencakup pembangunan platform rudal modern,serta pembentukan organisasi riset rudal untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program,” lanjut Wira.
Semetara Harsono menegaskan kolaborasi antara TNI AL dan BRIN bukan sekadar proyek teknologi, tetapi juga langkah strategis untuk memastikan kemandirian pertahanan negara.
Baca Juga:ย Sea Phase Latma Helang Laut, 4 Kapal Perang Indonesia-Brunei Bermanuver di Laut Jawa
“Kerja sama ini wujud nyata sinergi antar-institusi untuk menghadapi tantangan global di bidang pertahanan. Dengan integrasi riset dan teknologi, kami optimis TNI AL dan BRIN mampu menciptakan terobosan besar yang mendukung kedaulatan Indonesia,” ungkap Harsono, dikutip dari laman TNI AL.
Dia melanjutkan, sinergi antara kedua lembaga tidak hanya memperkuat kemampuan TNI AL, tetapi juga menjadi model kolaborasi yang mendorong kedaulatan teknologi pertahanan nasional.
“Melalui program riset bersama ini, Indonesia siap menyongsong masa depan dengan teknologi pertahanan yang inovatif dan mandiri,” kata Harsono.
Baca Juga:ย Tinjau Wargaming Latihan Angkasa Yudha 2024, KSAU Apresiasi Keseriusan dan Dedikasi Peserta
Adapun kegiatan kolaborasi riset antara TNI AL dan BRIN merupakan implementasi dari salah satu fungsi Satuan Komunikasi dan Elektronika (Skomlekal) sesuai Peraturan KSAL nomor 17 tahun 2021, yaitu menindaklanjuti kerja sama dengan badan atau instansi pemerintah dan non-pemerintah bidang komunikasi, peperangan elektronika informasi, dan pengolahan data.
Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani antara Kementerian Pertahanan (Kemham) dengan BRIN tahun 2022 dan PKS KSAL dengan BRIN tahun 2024.
Berdasarkan nota kesepahaman tersebut, kesepakatan yang dihasilkan meliputi pemanfaatan hasil riset dan inovasi bersama, penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki, pertukaran personel atau tenaga ahli serta kegiatan lain yang telah disepakati sesuai tugas dan fungsi berdasarkan peraturan perundang-undangan. (at)