Jakarta, IDM – Dinas Keamanan Ukraina (Security Service of Ukraine) mengaku bertanggung jawab atas tewasnya Letnan Jenderal Angkatan Bersenjata Rusia Igor Kirillov dan menyebutnya sebagai “target yang sah”.
Kirillov, yang merupakan kepala Pasukan Pertahanan Radiasi, Kimia, dan Biologi Rusia disebut sebagai “target yang sah” karena telah melakukan kejahatan perang. “Ia bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia terlarang secara massal,” kata Dinas Keamanan Ukraina melansir BBC, Rabu (18/12).
Otoritas Ukraina yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Kirillov bersama ajudannya tewas akibat ledakan bom setara dengan 300g TNT, yang ditanam di sebuah skuter dan diletakkan sekitar gedung apartemen di Moskow pada Selasa (17/12).
Baca Juga: Houthi Klaim Serang Fasilitas Militer Israel dengan Rudal ‘Palestine 2’
Kirillov merupakan sosok yang seringkali berbicara di media terkait propaganda Rusia. Melansir The New York Times, ia pernah menuduh Amerika Serikat (AS) berencana meluncurkan drone “yang dirancang untuk menyebarkan nyamuk yang terinfeksi” pada tahun lalu.
Ia juga mengklaim bahwa pasukan Rusia telah mengungkap laboratorium produksi senjata pemusnah massal Ukraina di dekat Avdiivka, kota Ukraina diduduki Rusia.
Sementara, Dinas Keamanan Ukraina menuduh Kirillov telah memerintahkan pasukan Rusia untuk menggunakan senjata kimia di medan perang lebih dari 4.800 kali. Rusia membantah tuduhan tersebut dalam pertemuan Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons pada bulan Juli lalu.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut Kirillov sebagai seorang mentor bagi banyak spesialis generasi muda dan telah memberikan “kontribusi serius” bagi keamanan Rusia.
Baca Juga: Jenderal Rusia Tewas Dibom, Ukraina Klaim Bertanggung Jawab
“Kirillov memberikan kontribusi serius bagi keamanan Federasi Rusia, dalam pengembangan Pasukan Pertahanan Radiasi, Kimia, dan Biologi serta kesiapan tempur mereka, dalam upaya mengembangkan senjata modern dan perangkat keras militer, serta dalam pelatihan perwira,” katanya melansir Tass.
“Ia menjadi mentor sejati bagi banyak spesialis muda, yang menginspirasi penelitian dan upaya mereka untuk menerapkan ide-ide baru dalam praktik,” sambungnya.
Dinas Keamanan Ukraina bertugas menangani kejahatan terorganisasi dan terorisme. Namun, selama perang, badan itu mengklaim telah melakukan berbagai operasi sabotase dan pembunuhan terhadap tokoh pro-Kremlin dan pejabat militer terkemuka. (bp)