Konflik yang terus berlangsung di Sudan diperkirakan semakin berdampak buruk pada masyarakat sipil. Martin Griffiths selaku Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan bahwa hampir lima juta warga Sudan berpotensi besar mengalami kelaparan dalam beberapa bulan mendatang.
Pos perbatasan Rafah yang memisahkan Mesir dan Gaza mulai dibuka untuk mengalirkan bantuan kemanusiaan bagi sekitar 2,4 juta warga sipil yang terjebak di wilayah konflik.
Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau OCHA mengatakan bahwa konflik bersenjata yang telah berlangsung selama enam bulan antara militer Sudan dan kelompok paramiliter telah menewaskan hingga 9.000 orang.