Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal hipersonik ke Laut Timur pada Senin (6/1) siang waktu setempat. Peluncuran ini menjadi yang pertama kalinya di tahun 2025, dan menjelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Joint Chief of Staff/JCS) mengatakan bahwa negara tetangganya akan mengerahkan pasukan tambahan dan peralatan militer ke Rusia.
Korea Utara (Korut) meledakkan sejumlah jalan yang terhubung ke Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (15/10). Pemerintah Seoul mengecam tindakan tersebut, yang melanggar perjanjian antar kedua negara.
Otoritas militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) kembali meluncurkan uji coba rudal balistik ke arah Laut Timur pada Rabu (26/6). Namun, coba itu diyakini gagal setelah rudalnya terbang sejauh 250 km.
Otoritas militer Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa Korea Utara (Korut) telah menembakkan sejumlah rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur. Hal ini dilakukan kurang dari sebulan usai Korut menembakkan beberapa rudal balistik serupa ke perairan tersebut.
Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa pasukan militernya telah berhasil meneliti puing-puing satelit pengintai Korea Utara (Korut) yang diambil dari dasar laut sedalam 75 meter di wilayah barat Semenanjung Korea. Korsel menyebut, satelit itu tidak memiliki perangkat yang mendukung untuk menjalankan misi pengintaian maupun intelijen dengan baik.