Jakarta, IDM โย Otoritas Ukraina melaporkan bahwa Rusia melancarkan serangan udara skala besar terhadap infrastruktur energi, pelabuhan Laut Hitam Odesa dan kota-kota lain di Ukraina barat.
Serangan Rusia terhadap fasilitas energi ini bukanlah yang pertama kalinya dilaporkan terjadi. Namun, serangan kali ini disebut berskala besar dan menyebabkan pemadaman listrik untuk waktu yang lama bagi jutaan warga sipil di tengah musim dingin.
Baca Juga:ย Hadapi Ancaman Masa Depan, NATO Diminta Beralih Ke Pola Pikir Perang
“Rusia ingin merampas energi kita. Sebaliknya, kita harus merampas sarana terornya. Saya tegaskan kembali seruan saya untuk pengiriman segera 20 sistem pertahanan udara NASAMS, HAWK, atau IRIS-T,” tulis Menteri Luar Negeri Andrii Sybiha melalui platform X, Jumat (13/12).
Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia telah meluncurkan 93 rudal dalam serangan pada Jumat pagi waktu setempat. Ia mengklaim Ukraina berhasil menembak jatuh 81 rudal.
“Serangan rudal Rusia lainnya terhadap Ukraina. Rudal jelajah, rudal balistik. Menurut laporan awal, 93 rudal diluncurkan, termasuk sedikitnya satu rudal dari Korea Utara. Sebanyak 81 rudal ditembak jatuh, 11 di antaranya adalah rudal jelajah yang dicegat oleh pesawat tempur F-16 kami,” imbuh Zelensky melalui platform X.
Baca Juga:ย AS Kembali Umumkan Bantuan Militer untuk Ukraina Senilai $500 juta
Lebih lanjut, ia menyebut Rusia juga meluncurkan hampir 200 drone dalam serangan tersebut. Menurutnya, itu adalah salah satu serangan terbesar yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina.
“Ini adalah ‘rencana perdamaian’ Putin: menghancurkan segalanya. Beginilah cara dia menginginkan negosiasi, dengan meneror jutaan orang,” sambungnya. (bp)