Jakarta, IDM – Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte memperingatkan bahwa aliansi itu belum siap menghadapi ancaman yang akan dihadapi dari Rusia dalam beberapa tahun mendatang sehingga sudah saatnya untuk beralih ke ‘pola pikir masa perang’.
Ia menuturkan, anggota NATO telah menghabiskan lebih dari 3% PDB untuk pertahanan selama Perang Dingin. Oleh sebab itu, menurutnya pengeluaran di masa mendatang harus jauh lebih tinggi daripada target aliansi saat ini sebesar 2%.
Baca Juga:Â Zelensky Desak Sekutu Pasok 12 Sistem Patriot Tambahan
“Rusia sedang mempersiapkan diri untuk konfrontasi jangka panjang, dengan Ukraina dan dengan kami. Kami belum siap untuk apa yang akan terjadi dalam empat hingga lima tahun,” kata Rutte dalam pidatonya di Brussels melansir Nato.int, Jumat (13/12).
“Sudah saatnya untuk beralih ke pola pikir masa perang, dan meningkatkan produksi pertahanan dan pengeluaran pertahanan kami,” sambungnya.
Baca Juga:Â Ukraina Kembali Menyerang dengan Rudal ATACMS, Rusia: Tidak Akan Dibiarkan
Sejak perang terbuka pecah antara Rusia dan Ukraina hampir tiga tahun lalu, NATO sepakat anggaran pertahanan minimum 2% dari PDB. Meskipun NATO memenuhi target itu secara kolektif, sekitar sepertiga anggotanya belum mencapai target secara individu. Diperkirakan tahun ini sebanyak 23 dari 32 anggotanya akan memenuhi target.
Rutte, mantan perdana menteri Belanda, juga berpesan pada industri pertahanan bahwa “Ada uang di atas meja, dan jumlahnya akan terus bertambah. Jadi, beranilah berinovasi dan ambil risiko.” (bp)