Jakarta, IDM – Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pihak Barat telah sengaja melewati ‘garis merah’, di tengah pertempuran dengan Ukraina.
Dilansir dari Kremlin.ru, Senin (16/12), hal itu Putin ungkapkan dalam pertemuan dengan Kementrian Pertahanan Rusia. Ia menyerukan untuk terus siap siaga dan mengamati pergerakan Amerika Serikat (AS) khususnya terkait penyebaran rudal jarak pendek dan menengah ke Ukraina.
Baca Juga: Rezim Assad Jatuh, Hizbullah Akui Kehilangan Jalur Pasokan Senjata Melalui Suriah
“Dalam upaya untuk melemahkan negara kita, untuk menimbulkan kekalahan strategis pada kita, AS terus memompa rezim penguasa tidak sah di Kyiv dengan senjata dan uang, mengirim tentara bayaran dan penasihat militer. Dengan demikian mendorong eskalasi konflik lebih lanjut,” imbuhnya.
“Mereka membawa kita ke garis merah, di mana kita tidak bisa lagi mundur, kita mulai merespons,” sambungnya.
Ia pun menegaskan bahwa pihaknya akan mencabut kebijakan yang membatasi pengerahan rudal Rusia jika AS terus memasok rudal ke Ukraina maupun di kawasan. Putin turut menyoroti AS yang membangun ‘kelompok penyerang’ di Eropa.
“Negara-negara NATO tengah meningkatkan pengeluaran militer. Kelompok penyerang pasukan aliansi itu sedang dibentuk dan disatukan di dekat perbatasan Rusia. Dengan demikian, jumlah prajurit Amerika di Eropa telah melampaui 100 ribu orang,” katanya.
Baca Juga: Irlandia Dukung Negara Palestina, Israel Tutup Kedubes Dublin
Ia mengklaim, pasukan Rusia di Ukraina telah menguasai 189 pemukiman sepanjang tahun ini dan senjata nuklir Rusia dikerahkan ada di sana sebagai bentuk deterens.
“Tahun ini saja, 189 pemukiman telah dibebaskan. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pahlawan kita,” ujarnya. (bp)