Jakarta, IDM โย Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, dalam kunjungannya ke Pyongyang pada Rabu (19/6).
Pada kunjungan pertamanya ke Pyongyang sejak Juli 2000 tersebut, Putin menyoroti semakin eratnya hubungan Rusia dengan Korut dan banyak potensi kerja sama militer maupun teknis yang dapat dikembangkan.
Baca Juga:ย Perkuat Kerja Sama, Putin Kunjungi Korut untuk Pertama Kali dalam 24 Tahun
Dilansir dari Kremlin.ru, laman kepresidenan Rusia, usai menandatangani pakta ‘Perjanjian Kemitraan Komprehensif’, Putin menyebut bahwa itu mencakup klausul pertahanan bersama jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.
โPerjanjian kemitraan komprehensif yang ditandatangani hari ini antara lain memberikan bantuan timbal balik jika terjadi agresi terhadap salah satu pihak dalam perjanjian ini,โ kata Putin tanpa penjelasan lebih lanjut.
Baca Juga:ย Putin Kunjungi Korut, AS Khawatir Dampak Hubungan Erat Keduanya Terhadap Keamanan
Ia pun mengatakan, pengiriman persenjataan canggih dan jarak jauh Barat termasuk pesawat tempur F-16 ke Ukraina untuk menyerang Rusia melanggar perjanjian besar.
โSehubungan dengan hal ini, Rusia tidak mengecualikan pengembangan kerja sama teknis militer dengan Republik Demokratik Rakyat Korea,โ imbuhnya. (bp)