Jakarta, IDM โย Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kembali bahwa pihaknya bersedia untuk berunding dengan Ukraina. Menurutnya, Rusia telah secara konsisten berupaya menjalin perundingan diplomatik atas konflik tersebut.
Dalam konferensi pers akhir tahun di Moskow pada beberapa waktu lalu, Putin menyebut Ukraina dan sekutu Barat selalu menolak terlibat perundingan dengan Rusia.
Baca Juga:ย Sekitar 13 Orang Tewas Akibat Tabrakan Kapal Angkatan Laut India dengan Feri
“Politik adalah seni berkompromi. Dan kami selalu mengatakan bahwa kami siap untuk negosiasi dan kompromi. Hanya saja pihak lain, dalam arti harfiah dan kiasan, menolak untuk bernegosiasi. Dan kami selalu siap untuk ini. Hasil dari negosiasi ini selalu berupa kompromi,” ujarnya melansir Kremlin.ru, Jumat (20/12).
Lebih lanjut, ia menyoroti rancangan perjanjian yang dicapai selama perundingan damai di Istanbul, Turki pada tahun 2022. Ia mengungkapkan, Ukraina awalnya menyetujui dokumen tersebut tetapi akhirnya menarik diri. Menurutnya, terdapat pengaruh eksternal yang berperan dalam menggagalkan negosiasi.
“Pada dasarnya, kami mencapai kesepakatan di Istanbul pada akhir tahun 2022. Saya ulangi untuk keseratus kalinya: pihak Ukraina membubuhkan paraf pada dokumen ini, yang berarti secara umum mereka setuju dengannya,” imbuhnya.
Baca Juga: HRW Sebut Israel Lakukan Genosida dengan Memblokir Akses Air Bersih di Gaza
Ia pun menilai kapasitas Ukraina untuk terus berperang semakin berkurang. “Orang-orang Ukraina yang ingin berperang akan segera habis. Saya pikir tidak akan ada lagi yang ingin berperang di sana,” katanya.
Ia menegaskan Rusia butuh perdamaian jangka panjang dan bukan gencatan senjata sementara dengan Ukraina. Sebab, gencatan senjata akan memungkinkan “musuh untuk memperkuat pasukannya” dan memberi Kyiv kesempatan untuk menerima bantuan dan amunisi. (bp)