Jakarta, IDM โ Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono menjelaskan, TNI Angkatan Udara (TNI AU) bakal kedatangan Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA)/drone Anka buatan Turki yang akan ditempatkan di wilayah Natuna.
โTNI Angkatan Udara dalam waktu dekat akan mendapatkan PTTA, pesawat terbang tanpa awak, Anka, buatan Turki. Kita akan tempatkan di Natuna untuk mengawasi Laut Natuna Utara,โ kata Tonny saat acara ‘Sambung Rasa Kasau dengan Pemred Media Massa’ yang digelar di Auditorium IG. Dewanto Denmabesau Cilangkap, Jakarta, Senin (30/12).
Saat ini, TNI AU memiliki dua skadron yang mengoperasionalkan PTTA, yaitu Skadron Udara 51 yang berlokasi di Lanud Supadio, Pontianak dan Skadron Udara 52 di Lanud Raden Sadjad, Natuna. Adapun jenis drone yang terdapat di masing-masing skadron tersebut adalah Aerostar (Skadron Udara 51) serta CH-4 (Skadron Udara 52).
โDengan kedatangan Pesawat Terbang Tanpa Awak buatan Turki, rencananya akan ditempatkan di Natuna menggantikan CH-4. CH-4 akan ditarik ke Pontianak. Pesawat yang di Pontianak sekarang akan menjadi pesawat latih,โ kata KSAU.
Baca Juga: Prajurit Zeni TNI AD Kerjakan Jembatan dalam Sekejap, Tuai Pujian
TNI AU terus melakukan sejumlah persiapan jelang kedatangan drone baru Anka, salah satunya dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengoperasionalkan PTTA tersebut, seperti payload operator.
โKita juga merencanakan awak-awak yang mengoperasikan PTTA itu. Tidak hanya pilot saja, tetapi payload (operator), orang yang bekerja mengolah data dari hasil pencitraan. Kalau pesawat terbang operasi kemudian kita lihat hasilnya. Tetapi kalau PTTA ini kan ada hasil pencitraan, bagaimana mengolah hasilnya itu ada orang-orang sendiri,โ jelas Marsekal TNI Tonny.
โJadi kita siapkan semua. Skadron pendidikannya sudah ada, Skadron Pendidikan 103 yang berada di Tasikmalaya. Nanti drone yang ada di Pontianak akan kita pindahkan ke Tasikmalaya menjadi pesawat latih,โ sambung KSAU.
Baca Juga: Indonesia Kirimkan Bantuan untuk Korban Gempa Bumi di Vanuatu
Melansir keterangan resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI yang dirilis pada Juli 2023 diketahui Kemhan tengah melaksanakan proses pembelian 12 unit pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle / UAV) Anka dari TUSAล โ Tลฑrk Havacilik VE Uzay Sanayii A.ล (Turkish Aerospace), Turki.
Proses pembelian tersebut ditandai dengan adanya penandatangan kontrak dengan pihak penyedia yaitu Turkish Aerospace pada tanggal 3 Februari 2023.
Kontrak tersebut meliputi Integrated Logistic Support (ILS); Ground Support and Test Equipment (GS&TE); Flight Simulator; infrastruktur, hanggar dan pelatihan; serta masa warranty selama 24 bulan atau 600 jam terbang.
โPengiriman 12 unit UAV ANKA tersebut akan dilaksanakan 32 bulan setelah kontrak berlaku efektif,โ tulis Kementerian Pertahanan RI. (yas)