Jakarta, IDM โย Badan HAM PBB (OHCHR) memperingatkan bahwa situasi di Jalur Gaza telah berubah menjadi anarki dengan berbagai penjarahan dan pembunuhan yang memperburuk krisis kemanusiaan.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (20/7), Ajith Sunghay, kepala OHCHR untuk Gaza dan Tepi Barat, menggambarkan anarki itu terjadi karena tidak adanya penegakan hukum akibat pencabutan kapasitas lokal oleh Israel untuk menjaga ketertiban dan keamanan publik di Gaza.
Baca Juga:ย Italia akan Kerahkan 7,5 Miliar Euro untuk Beli Pesawat Eurofighter
“Kami telah mendokumentasikan dugaan pembunuhan di luar hukum terhadap polisi setempat dan pekerja kemanusiaan, serta minimnya makanan yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup penduduk sipil. Anarki sedang bertumbuh,โ kata Sunghay.
Sementara, Jeremy Laurence, juru bicara OHCHR, menyebut tatanan masyarakat di Gaza telah rusak. Sehingga, menyebabkan mereka saling bermusuhan demi berjuang untuk bertahan hidup.
Baca Juga:ย Drone Houthi Serang Tel Aviv, Diklaim Tidak Terdeteksi Radar
โTerjadi penjarahan, peradilan massa, pemerasan uang, perselisihan keluarga, penembakan acak, perebutan tempat dan sumber daya, dan kami melihat pemuda bersenjatakan tongkat menjaga barikade,โ katanya.
Sejak konflik pecah antara Israel-Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, Otoritas Kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 38.848 warga Palestina tewas dan sekitar 89.100 orang lainnya terluka. (bp)