Jakarta, IDM โ Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberi tahu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahwa serangan balasan Israel hanya akan menargetkan fasilitas militer Iran, bukan fasilitas nuklir maupun minyak.
Melansir Washington Post, Selasa (15/10), dua pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa keputusan itu disampaikan Netanyahu kepada Biden melalui telepon pada pekan lalu.
Baca Juga: Desak Segera Tinggalkan Lebanon, Netanyahu: Israel Tidak Serang UNIFIL
“Rencana Netanyahu untuk menyerang fasilitas militer, seperti yang dilakukan Israel setelah serangan Iran pada bulan April, disambut dengan rasa lega di Washington,” katanya.
Lebih lanjut, pejabat itu mengatakan bahwa serangan balasan Israel terhadap Iran akan dilakukan sebelum pemilihan umum AS pada tanggal 5 November. “Itu akan menjadi salah satu dari serangkaian tanggapan,” katanya.
Baca Juga: Akses Diblokir, Krisis Pangan di Gaza Semakin Buruk
Sebelumnya, Biden telah memperingatkan Israel agar tidak menyerang fasilitas nuklir maupun minyak Iran. Sebab, dikhawatirkan dapat memicu eskalasi perang sekaligus membuat harga minyak melonjak drastis.
Biden pun telah menyetujui pengerahan sistem anti-rudal THAAD ke Israel, bersama dengan sekitar 100 personel militer AS. Meskipun tidak dijelaskan kapan sistem pertahanan udaranya akan dikirim, bantuan itu disebut sebagai komitmen kuat AS untuk membela Israel. (bp)