Jakarta, IDM โย NATO menuduh Rusia berada di balik serangan hibrida yang mencakup tindakan sabotase dan penyebaran disinformasi, usai beberapa orang dituduh bekerja atas nama Rusia dari dalam wilayah aliansi tersebut.
Selama beberapa bulan terakhir, otoritas lokal di Estonia, Jerman, Latvia, Lituania, Polandia, Ceko, dan Inggris telah menyelidiki atau menangkap banyak individu yang dituduh bekerja untuk Rusia. Beberapa kegiatan yang dituduhkan kepada mereka yaitu spionase dan sabotase militer melalui teknologi siber.
Baca Juga:ย Rusia Pamer Berbagai Alutsista Rampasan Perang Melawan Ukraina
“Insiden ini adalah bagian dari kegiatan intensif yang terus dilakukan Rusia di kawasan Euro-Atlantik, termasuk di wilayah Aliansi melalui proksinya. Hal ini mencakup sabotase, tindakan kekerasan, campur tangan siber dan elektronik, penyebaran disinformasi, dan operasi gabungan lainnya,” tulis NATO melalui laman resminya, dilansir pada Jumat (3/5).
Aliansi militer beranggotakan 32 negara itu pun berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama untuk perkuat pertahanan terhadap tindakan hibrida Rusia tersebut, termasuk dengan menggunakan teknologi canggih.
Baca Juga:ย Korsel Berencana Jalin Kemitraan dengan AUKUS
“Kami mengutuk perilaku Rusia, dan kami menyerukan Rusia untuk menjunjung tinggi kewajiban internasionalnya, seperti yang dilakukan sekutu (NATO). Tindakan Rusia tidak akan menghalangi sekutu untuk terus mendukung Ukraina,” katanya. (bp)