Mengenal “Biskuit Sardjito” Ransum TNI di Zaman Kemerdekaan

Jakarta, IDM – Saat Serangan Umum 1 Maret 1949 pecah, Jenderal Abdul Haris Nasution pernah meminta dibuatkan ransum khusus untuk anggota TNI. Ransum tersebut nantinya berupa makanan ringan yang komposisinya harus sama dengan punya Belanda.

Dilansir dari Majalahpandu berdasarkan laporan Historia, Minggu, (8/1) menurut kurator museum UGM, Irfan Waskita Adi dalam acara Jambore Kesejarahan โ€œPeringatan Serangan Umum 1 Maret 1949: Patriot Bangsa Merebut Ibu Kotaโ€ yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta 27 April 2021 lalu, saat itu Dr. M. Sardjito salah satu dokter di Pasteur Institut (cikal bakal berdirinya Bio Farma) menyanggupi permintaan Nasution. Sardjito yang kelak menjadi Rektor pertama UGM ini berpikir untuk membuat ransum yang berbeda dengan yang diproduksi Belanda.

โ€œDia khawatir jika ransum buatannya memiliki komposisi yang sama, tentara Belanda akan curiga kalau itu hasil rampasan dan mereka bisa saja berusaha menyitanya,โ€ kata Irfan.

Sardjito pun membuat ransum hasil racikan sendiri yang dikenal dengan nama โ€œBiskuit Sardjitoโ€. Kata Arif, berdasarkan wawancaranya dengan seorang veteran bekas tentara pelajar bernama Samdi, biskuit Sardjito memiliki bentuk bundar, kecil kayak bakpia dan kalau dimakan dengan air saja bisa menahan lapar seharian walaupun harus berjalan jauh sambil melakukan aktivitas tinggi di medan perang.

Baca: Palagan Ambarawa dan Strategi Supit Urang Melawan Sekutu

Setiap tentara akan memperoleh beberapa biskuit yang untuk bergerilya. Selain biskuit Sardjito, dalam satu paket ransum ada juga nasi aking. Ransum tersebut dimakan ketika dalam kondisi darurat. Sedangkan untuk makan harian, para tentara bisa mendapatkannya di dapur-dapur umum yang dibuat oleh warga di desa-desa yang mereka singgahi. (rr)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Kapal Perang Fregat Italia ITS Antonio Marceglia Sandar di Jakarta

Kapal perang fregat Italia ITS Antonio Marceglia bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (15/5/). Kedatangan kapal ini merupakan bagian dari kampanye strategis untuk memperkuat kerja sama pertahanan di kawasan Indo-Pasifik, meningkatkan keamanan maritim, serta mendukung pengembangan kapasitas pertahanan.

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer