Jakarta, IDM – Lewat TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-124, program unggulan KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak ini, bisa memenuhi kebutuhan 200 penduduk di Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Program tersebut menyediaan sumber air bersih dan meningkatkan kualitas hunian masyarakat. Adalah Kodim 0419/Tanjab yang bahu membahu dengan warga menunjukkan kepedulian dan kebersamaan.
Ada lima titik sumur bor yang dikerjakan para prajurit. Salah satu sumur bor tersebut dibuat dengan kedalaman 150 meter berada di sekitar lingkungan sekolah SMA Al-Islamiyah. Pengerjaan sumur bor telah berjalan selama empat hari dan dilakukan secara bertahap.
Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0419/Tanjab, Kapten Inf. Rudi Chandra Marpaung mengatakan, air bersih sangat dibutuhkan di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.
Baca Juga:ย Selama 28 Tahun Tak Terungkap, TNI Temukan Bangkai Pesawat di Hutan Keramat RI-PNG
“Kami memastikan pengerjaan akan dituntaskan, dan kami berharap keberadaan air bersih ini benar-benar bermanfaat untuk masyarakat. Lahan yang dikerjakan ini sudah dihibahkan secara resmi untuk keperluan umum. Saat ini aliran air yang sudah tampak, harapan warga untuk mendapatkan akses air bersih yang layak kini semakin nyata,” ujar Rudi dalam keterangan resminya, Jumat (9/5).
Bangun Rumah Layak Huni dan Jalan Penghubung Desa
Tak hanya air bersih, program unggulan lain pun dikerjakan prajurit TNI di Jambi yaitu program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan jalan penghubung antar desa sepanjang 3.000 meter dengan lebar 1,3 meter.
Rudi menjelaskan, pembangunan RTLH menyasar langsung masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal layak huni. Mereka mengerjakan dua rumah sekaligus.
โRumah Ibu Alui yang sebelumnya berada cukup jauh dari tepi jalan. Dalam proses pembangunan RTLH ini, rumah tersebut dimajukan ke pinggir jalan agar lebih layak, aman, dan mudah diakses. Dan rumah Ibu Maya diperbaiki dari kerusakan, rumah panggung tersebut hanya berdinding kayu,” lanjut Rudi.
Baca Juga:ย TNI Lakukan Pengawasan WNA Australia, Cegah Potensi Gangguan Keamanan dan Sosial
Kemudian untuk pembangunan jalan penghubung lanjut Kapten Chandra sudah dikerjakan selama delapan belas hari sebelum upacara pembukaan pada masa pra TMMD. Kini progresnya sudah mencapai 27,7 persen. Tampak sejumlah alat berat dikerahkan untuk pengerjaan ini. Jalan ini menghubungkan Desa Kemuning dan Desa Bram Itam Kanan.
“Pekerjaan jalan sepanjang 3 kilometer ini telah memasuki progres 27,7 persen per tanggal 8 Mei 2025, dengan fokus saat ini pada proses pemerataan tanah,โ ungkapnya.
Membangun dengan Kebersamaan dan Gotong Royong
Masih dalam momen TMMD ke-124 di Jambi. Menurut Rudi, TNI hadir untuk kebersamaan dan gotong royong.
Hal ini tampak saat pengerjaan dan jeda istirahat. Ketika bekerja TNI dan warga bahu membahu bersinergi menyelesaikan pekerjaan dan saat jeda ada suasana keakraban, makan bersama dan saling canda tawa.
“Satgas TNI duduk bersama warga, beristirahat sambil bertukar cerita ringan di lokasi kegiatan, menciptakan suasana akrab dan penuh kekeluargaan,” kata Rudi.
Warga pun banyak mengapresiasi kebersamaan ini. Menurut mereka TNI memiliki jiwa semangat dan kerendahan hati, dan tetap ramah dan dekat dengan masyarakat.
“Kegiatan TMMD bukan hanya soal membangun infrastruktur, tapi juga membangun hubungan yang kuat antara TNI dan masyarakat. Kami ingin masyarakat merasa nyaman dan ikut memiliki hasil dari program ini,” sambung dia.
Baca Juga: KSAU Pimpin Sertijab 10 Jabatan Strategis TNI AU, Irjenau hingga Kadispenau
TMMD merupakan salah satu program wujud nyata peran TNI dalam membantu pemerintah mempercepat pembangunan di daerah pedesaan, khususnya wilayah tertinggal dan terpencil. Melalui program ini, TNI bersinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan fisik maupun non-fisik yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Program ini merupakan evolusi dari program sebelumnya yaitu ABRI Masuk Desa (AMD) yang telah dilaksanakan sejak era Orde Baru.
Secara harfiah, “manunggal” berarti menyatu atau bersatu. Jadi TMMD dapat diartikan sebagai perwujudan kemanunggalan atau kesatuan antara TNI dan rakyat dalam membangun desa. Melalui program ini, TNI tidak hanya berperan sebagai alat pertahanan negara, tetapi juga terlibat aktif dalam pembangunan, khususnya di daerah-daerah yang masih tertinggal.
TMMD dilaksanakan secara rutin setiap tahun di berbagai wilayah Indonesia. Kegiatannya mencakup pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti jalan, jembatan, sekolah, tempat ibadah, serta berbagai program non-fisik seperti penyuluhan, pelatihan keterampilan, dan pemberdayaan masyarakat. (rr)